Thursday 3 May 2018

Polisi Israel Ajarkan Anak-Anak Menembaki Warga Palestina

Indonesian Free Press -- Watak Israel sebagai bangsa yang keji tidak bisa dibantahkan. Ribuan warga Palestina telah tewas dibunuh secara keji oleh orang-orang Israel sejak bangsa ini menyerbu Palestina dan mengusir warganya tahun 1948 silam. Pembunuhan-pembunuhan masih terus dilakukan Israel terhadap warga Palestina. Dalam insiden pembunuhan massal terakhir, Israel telah membunuh lebih dari 40 warga Palestina yang melancarkan aksi demonstrasi menuntut hak kembali di Gaza dalam kurang dari sebulan terakhir.

Seperti dilaporkan Electronic Intifada, Rabu (2 Mei), polisi Israel kini tengah merencanakan untuk memberi pelajaran menembak kepada anak-anak sekolah. Yang lebih mencengangkan lagi, sasaran penembakan yang diajarkan itu adalah warga Palestina. Dengan kata lain, polisi Israel hendak mengajarkan anak-anak sekolah untuk membunuhi warga Palestina.


Kabar mengejutkan itu terbongkar di Menashe Regional Council, di dekat kota Haifa di utara Israel. Warga Israel keturunan Palestina berhasil mengabadikan gambar yang menunjukkan latihan menembak tersebut. Hal ini mendorong Jamal Zahalka, anggota parlemen keturunan Palestina dari partai 'Joint Arab List' untuk menuntut penyelidikan atas masalah tersebut.

Menurut Zahalka, kepolisian dan Kementrian Pendidikan Israel terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai kampanye 'mempersiapkan psikologis anak-anak untuk membunuh warga Arab Palestina'. Zahalka mengajukan tuntutan tersebut melalui surat yang dikirim ke Menteri Keamanan Publik Gilad Erdan.

Pada tahun 2011, media Israel Haaretz juga melaporkan bahwa sekelompok pelajar SMA di Herzliya terlibat dalam latihan menembak dengan sasaran warga Palestina. Menurut sumber Haaretz latihan yang didukung oleh Kementrian Pendidikan itu telah mengajarkan anak-anak untuk membenci warga Arab Palestina.

Tahun lalu, di hadapan anak-anak sekolah dasar kepolisian Israel diketahui telah mendemonstrasikan cara-cara untuk melakukan tindakan “confirm a kill” atau 'pembunuhan di luar pengadilan' terhadap warga Palestina.

Pada tahun ini juga komedian yahudi Amerika Jerry Seinfeld mempublikasikan kunjungannya ke sebuah pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat, Palestina, dimana para turis menikmati demonstrasi warga Israel untuk membunuhi warga Palestina, demikian laporan Electronic Intifada.

Zahalka menyebutkan bahwa insiden di Menashe Regional Council ini menunjukkan betapa sulitnya tercapai keadilan bagi warga keturunan Palestina di Israel. Berbeda dengan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza, warga Palestina di Israel yang tidak lain adalah keturunan warga Palestina yang terusir dari Palestina tahun 1948, secara resmi menjadi warga negara Israel. Namun demikian, mereka mendapatkan perlakukan tidak adil karena status mereka sebagai warga non-yahudi. Israel adalah negara yang secara resmi menerapkan kebijakan 'apartheid' atau membeda-bedakan warga negara berdasarkan ras.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Upaya genosida terhadap bangsa Palestina selalu tertanam dalam benak Zionis..
waspadalah, DUnia harus bersatu menghadapi musuh terbesar umat manusia ini.