Saturday, 18 January 2020

Roket Iran Lukai 11 Tentara Amerika

* Trump perang Twitter dengan Khamenei


Indonesian Free Press -- Amerika akhirnya mengakui bahwa serangan roket Iran atas pangkannya di Irak telah melukai 11 tentaranya meski mereka telah bersembunyi di dalam bunker bawah tanah. Hal ini bertolak belakang dengan klaim Presiden Donald Trump bahwa pasukannya baik-baik saja.

Seperti dilaporkan Fox News kemarin (17 Jan), 11 prajurit Amerika diterbangkan dari Al Assad di Irak untuk mendapat perawatan 'concussion symptoms' akibat serangan rudal Iran baru-baru ini, kata Jubir U.S. Central Command, Kamis malam," tulis Fox News.

Menurut keterangan tersebut para prajurit harus menjalani prosedur untuk mengetahui cedera otak akibat ledakan dan ke 11 orang tentara itu harus diterbangkan ke Jerman dan Kuwait untuk mendapatkan perawatan khusus. 


Amerika bisa menghindarkan diri dari korban lebih besar karena Iran telah memberitahukan serangan ke pangkalan Amerika melalui pemerintah Irak, dua jam sebelum serangan dimulai. Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa Iran tidak menginginkan perang terbuka dengan Amerika tanpa mengurangi dampak politis dari serangan tersebut. Karena dengan serangan ini Iran mampu menunjukkan kepada Amerika bahwa Iran mampu dan berani untuk melawan Amerika.

Iran menembakkan 17 rudal ballistik ke pangkalan Al Assad yang terletak 110 mil di sebelah barat Baghdad. 15 rudal jatuh tepat di dalam komplek pangkalan dan 2 rudal lainnya jatuh di luar komplek tanpa meledak. Selain itu Iran menembakkan 5 rudal ke komplek konsulat Amerika di Erbil, Kurdistan Irak.

Pangkalan yang dihuni 1.500 pasukan itu dua tahun sebelumnya menjadi tempat kunjungan Presiden Donald Trump, menjadi kunjungan pertama Trump kepada pasukannya yang berada di kawasan.

Sementara itu Sputnik News melaporkan hari ini (18 Jan) bahwa Donald Trump telah terlibat perang kata-kata dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei. Dalam kicauannya di Twitter kemarin (17 Jan) Trump mengingatkan Ayatollah Khamenei untuk 'berhati-hati dengan perkataan'. Hal ini sebagai respon atas kotbah JUmat KHamenei di Tehran hari itu yang menyebut Trump sebagai 'badut' dan pembunuhan Jendral Soleimani sebagai tindakan teroris.

Donald Trump juga mengejek Khamenei dengan menyebut, dalam kicauannya di Twieer, tentang ekonomi Iran yang hancur dan rakyat Iran yang menderita. Lebih jauh Trump menyebut Khamenei sebagai 'tidak terlalu utama', ejekan untuk gelar "Pemimpin Utama' atau Supreme Leader yang disandang Khamenei. Ia menyebut pidato Khemenei tentang Amerika dan Eropa sebagai sesuatu yang 'kotor'.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Trump ciut nyali..