Thursday, 13 October 2011
DUKUNGAN RAKYAT LEBANON GAGALKAN KONSPIRASI ATAS SYRIA
Rombongan konvoi "Mary (2)" beranggotakan 151 wanita Lebanon telah tiba di kota Aleppo, Sabtu (8/10), dalam satu misi sosial politik mendukung rakyat Syria dari konspirasi asing yang hendak menghancurkan Syria. Misi mereka juga mencerminkan persaudaraan antara rakyat kedua negara.
Yang pertama ditemui rombongan konvoi di Aleppo adalah Grand Mufti Republik Syria, Ahmad Bader Eddin Hassoun, di Masjid Agung Ummayad. Dalam pertemuan itu anggota rombongan konvoi menyatakan belasungkawa atas kematian putra sang mufti akibat aksi kerusuhan yang melanda Syria.
Mufti Ahmad Bader Eddin Hassoun dalam pertemuan itu mengungkapkan bahwa Syria menjadi target sasaran konspirasi asing (tidak menyebutkan Israel-Amerika-Saudi-Turki) karena sikap politiknya yang tegas membela hak-hak dan kepentingan rakyat Arab, terutama kemerdekaan Palestina serta dukungannya terhadap "perlawanan" rakyat Lebanon dan Palestina terhadap Israel.
"Delegasi wanita Lebanon ini telah mengirimkan pesan kepada negara-negara Arab bahwa Lebanon telah membayar dengan darah mereka atas konspirasi asing terhadap mereka, maka jangan biarkan hal ini terjadi di Syria."
Sementara itu Gubernur Aleppo, Muaffaq Khallouf menyambut hangat kedatangan delegasi dari Lebanon itu dengan menambahkan bahwa berbagai kerusuhan di Syria berawal dari ekspresi kehendak rakyat yang legal, namun berubah menjadi aksi-aksi pembunuhan dan vandalisme. Ia juga mengatakan bahwa rakyat Syria kini telah sadar dengan konspirasi asing terhadap Syria dengan menggunakan kebohongan dan tipuan melalui televisi dan media massa untuk menekan Syria.
Pimpinan delegasi para wanita Lebanon itu, Samar al-Haj mengatakan kepada wartawan bahwa kedatangan mereka ke Syria dimaksudkan untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Syria dalam keadaan baik sekaligus membantah berbagai klaim tanpa dasar yang disebarkan oleh media massa.
Para anggota konvoi itu kemudian menghadiri pemeran kerajinan di Aleppo, dengan 45 di antara anggota mereka menjadi peserta pameran.
KONSPIRASI YANG GAGAL
Hari ini saya (blogger) baru saja membaca berita running text Metro TV tentang seruan oposisi Syria bagi dilakukannya dialog dengan pemerintah Syria. Ini mengkonfirmasi berbagai berita yang menyebutkan gagalnya upaya penggulingan pemerintahan Presiden Bashar al Assad yang dilakukan blok Israel-Amerika-Saudi-Turki untuk digantikan dengan regim baru yang pro-Amerika Cs.
Pernyataan gagalnya konspirasi asing di Syria sebelumnya telah disampaikan oleh anggota parlemen Syria, Khaled Abboud kepada situs resmi Al-Manar, terutama setelah Cina dan Rusia memveto resolusi DK PBB tentang Syria.
Menurut Abboud, konspirasi asing terhadap Syria telah hancur dan berakhir setelah pemerintah Syria berhasil mengatasi berbagai aksi kekerasan yang dilancarkan para konspirator. Ia menunjuk pernyataan Presiden Bashar al Assad bahwa krisis telah berakhir dan kota-kota tempat terjadinya kerusuhan telah mulai berbenah diri, sebagai sebuah realitas.
Abboud juga menunjuk insiden pelemparan terhadap dubes Amerika untuk Syria, Robert Ford, Kamis (6/10) yang dilakukan para demonstran anti-Amerika. Insiden tersebut adalah yang kedua dialami Ford sejak krisis politik dan kerusuhan terjadi di Syria. Menurut Abboud Robert Ford menjadi sasaran kemarahan rakyat Syria karena keterlibatannya yang menyolok dalam upaya menggoyahkan pemerintahan Syria sejak mula krisis terjadi. Pada bulan JUli lalu kedubes Amerika di Damaskus diserbu massa yang marah setelah Ford menemui para pemberontak di kota Homs.
"Rakyat Syria memberi pesan kepada Amerika untuk tidak lagi turut campur dalam urusan dalam negeri Syria. Mereka mengatakan kepada Amerika bahwa bahkan jika terjadi konflik antar kelompok politik di Syria, Amerika tidak berhak turut campur. Rakyat Syria memahami adanya konspirasi asing, maka Amerika dan Eropa harus sadar kembali dan diyakinkan bahwa kepemimpinan Syria akan tetap kuat," kata Abboud kepada Almanar.
SUMBER: almanar.com.lb; 10 Oktober 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment