Tuesday 28 August 2012

ASSAD: SYRIA AKAN KALAHKAN KONSPIRASI ASING

Robert Fisk, wartawan senior Inggris anti-Syria, dalam tulisan terakhirnya di media "Independent" mengakui bahwa Syria dengan kekuatan militer yang dimilikinya tidak mungkin kalah melawan pemberontak. Pernyataan tersebut seolah mengkonfirmasi pernyataan Presiden Bashar al Assad bahwa Syria pada akhirnya akan mengalahkan konspirasi asing yang kini tengah melanda Syria.

"Rakyat Syria tidak akan membiarkan konspirasi asing itu meraih tujuannya dan akan mengalahkannya dengan pengorbanan apapun," kata Bashar dalam pertemuannya dengan ketua komisi pertahanan dan keamanan parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi, di Damaskus, Minggu (26/8).

"Betapapun kerasnya upaya yang dilakukan negara-negara barat dan sekutu-sekutu regionalnya di Timur Tengah untuk mengubah sikap Syria, Damaskus akan tetap mempertahankan strategi perlawanannya (terhadap Israel dan Amerika) dan mempertahankan hak-haknya sebagai negara berdaulat," tambah Assad.

Syria di bawah kepemimpinan Bashar al Assad memang telah menjadi unsur strategis blok perlawanan anti-Israel/Amerika di Timur Tengah yang ditulangpunggungi oleh Iran. Bisa dikatakan Syria kini menjadi negara Arab berdaulat satu-satunya yang berani melawan Israel/Amerika (Iran seperti halnya Turki, berdasar budaya dan bahasanya tidak termasuk bangsa Arab). Selama ini blok perlawanan ini diperkuat oleh Hizbollah dan kelompok-kelompok perlawanan Lebanon serta HAMAS Palestina. Namun yang terakhir ini telah menjauh dari blok perlawanan setelah munculnya kekuasaan "Persaudaraan Muslim" di Mesir dan negara-negara Arab lain paska revolusi "Arab Spring".
Sementara itu Boroujerdi dalam pertemuan tersebut kembali menekankan dukungan "tanpa batas" Iran terhadap Syria dalam mengatasi semua masalah yang kini dihadapi.



SOLUSI MILITER BARAT MENGALAMI KEGAGALAN

Alaeddin Boroujerdi dalam pernyataan pers yang diadakan di kedubes Iran di Damaskus, usai pertemuan dengan Presiden Bashar al Assad, menyatakan bahwa "solusi militer" yang telah diterapkan negara-negara barat dan sekutu-sekutu regionalnya atas Syria telah mengalami kegagalan. Oleh karenanya "solusi perundingan diplomasi" yang akan dibahas dalam KTT Non-Blok di Iran akhir bulan ini merupakan peluang emas bagi penyelesaian krisis di Syria.

“Dengan pendekatan baru itu, KTT Non-Blok di Teheran, dengan mempertimbangkan tujuan-tujuan pokok gerakan ini, merupakan kesempatan emas untuk menyelesaikan krisis Syria melalui jalur-jalur diplomasi," kata Alaeddin Boroujerdi dalam pernyataan persnya di Damaskus.

Alaeddin Boroujerdi selanjutnya berharap bahwa Turki sebagai salah satu kekuatana regional yang berpengaruh, akan memperlunak sikap politiknya terhadap Syria. Menurutnya ia telah bertemu dan berbicara dengan para pemimpin Turki dalam kunjungan terakhirnya ke negeri itu.

Boroujerdi juga meminta semua pihak untuk memberi kesempatan pemerintah Syria mengimplementasikan langkah-langkah reformasinya. "Kami percaya dengan program-program reformasi yang telah dilakukan pemerintah Syria, termasuk UU kebebasan pers, UU parpol serta UU pemilu. Fakta bahwa lebih dari 50% rakyat Syria telah berpartisipasi dalam referendum konstitusi baru Syria menunjukkan dukungan rakyat Syria terhadap langkah-langkah reformasi itu.

Boroujerdi kembali menekankan penolakannya terhadap segala bentuk intervensi asing terhadap Syria seraya mengkritik beberapa negara yang tidak demokratis yang justru mendesak demokratisasi di Syria. Tanpa menunjuk hidung, maksudnya tentu saja adalah negara-negara kerajaan absolut Arab badui seperti Saudi dan Qatar yang masih melarang wanita mengendarai mobil sementara di Syria salah seorang penasihat senior presiden adalah seorang wanita.

Boroujerdi bertolak ke Syria hari Sabtu (25/8) bersama rombongan anggota parlemen Iran dari komisi pertahanan dan keamanan. Selain dengan presiden, ia juga bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Syria lainnya seperti menlu Walid al-Muallem dan Wapres Farouq al-Sharaa. Pertemuan Boroujerdi dengan Farouq al-Sharaa sekaligus membantah rumor yang dikembangkan pers barat tentang pembelotan Farouq.



Sumber:
"Assad vows Syria will defeat 'foreign conspiracy'"; Press TV; 26 Agustus 2012

"Military solution to Syrian crisis has reached deadlock: Iran MP"; Press TV, 27 Agustus 2012

No comments: