Friday, 17 August 2012

AOUN: KAMI TIDAK AKAN MENINGGALKAN "PERLAWANAN"

Seiring memanasnya situasi politik di Syria, blok "Perlawanan" Lebanon yang anti-Israel/Amerika/Perancis/Saudi menerima tekanan politik yang semakin menguat. Suara-suara tuntutan lawan-lawan politik mereka untuk melucuti persenjataan Hizbollah semakin keras akhir-akhir ini. Tekanan itu bahkan telah sampai pada ancaman serangan militer Israel terhadap Lebanon.

Sedemikian kerasnya tekanan itu hingga Walid Jumblatt, pemimpin kelompok Druze yang baru bergabung dengan blok ini (Jumblatt memang terkenal sebagai politisi Lebanon paling opportunis) tiba-tiba saja membuat pernyataan yang menyerang kepemilikan senjata oleh kelompok perlawanan. Padahal belum lama berselang ia menyatakan pembelaannya pada kepemilikan senjata kelompok "Perlawanan".

Isu kepemilikan senjata oleh Hizbollah dan kelompok perlawanan memang menjadi kartu as yang selalu digunakan oleh para penentang blok "Perlawanan" yang dimotori oleh Israel dan Amerika serta didukung oleh Saudi Wahabi dan kelompok-kelompok politik pendukung mereka di Lebanon seperti kelompok Sunni "Al Mustaqbal" yang dipimpin mantan PM Saad Hariri dan Fuad Siniora, kelompok Kristen "Lebanon Force" pimpinan Samir Geagea, serta kelompok Kristen Manorite pimpinan keluarga mantan Presiden Gemayel. Selama kepemimpinan Saad Hariri dan Fuad Siniora Walid Jumblatt bergabung dalam blok ini. Namun setelah pemerintahan dikuasai PM Najib Miqati yang didukung Hizbollah, Jumblatt pindah haluan.
Berbeda dengan Jumblatt, berbeda pula dengan Michael Aoun, jendral tua Kristen yang memiliki nasionalisme tinggi yang kini memimpin kelompok "Free Patriotic Movement", partai Kristen yang bergabung dengan kelompok "Perlawanan". Di tengah tekanan yang semakin kuat ini, Aoun tetap teguh dengan pilihan politiknya.

"Kami tidak akan berdiri menentang sekelompok rakyat Lebanon yang telah berkorban hingga berdarah-darah demi membela negeri, tanah air dan rakyat Lebanon," kata Michael Aoun dalam wawancaranya dengan kantor berita "Almanar" baru-baru ini. Ia merujuk pada kelompok "Perlawanan" yang dimotori oleh Hizbollah yang telah berjasa besar membebaskan sebagian besar wilayah Lebanon dari pendudukan Israel.

Menanggapi ancaman Israel yang akan menyerang Lebanon serta tekanan-tekanan politik dari dalam maupun luar negeri, Michael Aoun menekankan sikapnya yang akan tetap berdiri di samping Hizbollah dan kelompok-kelompok "Perlawanan" lainnya.

"Kami akan mengambil posisi dan sikap yang sama. Kami akan sesemangat waktu Perang Lebanon 2006 dalam membela kelompok "Perlawanan", karena inilah bagian dari hidup kami yang telah kami pilih," katanya.

Mengenai tuntutan perlucutan senjata Hizbollah yang dilancarkan lawan-lawan politiknya di Lebanon, Aoun menganggap hal itu sebagai "serangan untuk menghancurkan Lebanon demi kepentingan asing".

Akhirnya ia memberikan komentarnya tentang Sayyed Nasrallah: "Kepada Sayyed Nasrallah, saya katakan bahwa kita berada pada jalan yang sama hingga kemenangan berada di genggaman kita."

Sekedar catatan
: Michael Aoun juga memiliki keluarga yang sangat nasionalis. Beberapa waktu lalu seorang menantunya yang menjadi menteri energi Lebanon, mengusir dubes Israel di Cyprus karena memata-matai sebuah acara konperensi energi yang diselenggarakan di Cyprus.


Sumber: Almanar TV, 15 Agustus 2012

No comments: