Setelah mengumumkan keberhasilan membersihkan sisa-sisa gerombolan pemberontak di Damaskus, militer Syria kini tengah mempersiapkan ovensif besar-besaran menumpas kantong pertahanan terakhir pemberontak di Aleppo.
Menurut sumber militer Syria, seluruh kawasan ibukota Damaskus telah berhasil dibersihkan dari keberadaan pemberontak, Sabtu (4/8) atau hanya 2 minggu setelah pemberontak mencanangkan "Perang Pembebasan Damaskus". Kawasan terakhir yang dibersihkan adalah distrik at-Tadamon. Militer menyebut situasi di Damaskus kini stabil dan memuaskan.
Berbicara kepada wartawan, jubir komando militer di Damaskus mengatakan saat ini sudah tidak ada lagi pemberontak di seluruh kawasan Damaskus kecuali satu-dua penyusup yang melakukan aksi-aksi kecil untuk sekedar memberi kesan keberadaan mereka.
Sementara itu seorang pejabat tinggi Syria mengatakan kepada kantor berita Agence France Press (AFP) bahwa operasi penumpasan pemberontak di Aleppo kini tengah dalam persiapan matang dengan militer terus mendatangkan kekuatan tambahan untuk memastikan keberhasilan operasi. Menurut perkiraan sekitar 20 ribu pasukan Syria akan terlibat dalam operasi penumpasan.
Di sisi lain televisi "al-Mayadeen" melaporkan hari Sabtu (4/8), bahwa militer Syria telah menangkap sejumlah besar pemberontak Aleppo. Sebagian besar dari mereka adalah orang asing, termasuk seorang perwira tinggi Turki.
Pada hari Sabtu (4/8) pertempuran dikabarkan terjadi di beberapa daerah pinggiran Aleppo seperti distrik Sukkari, Hamdaniyeh, dan Ansari yang berada di utara Aleppo. Namun situasi di tengah kota dikabarkan relatif tenang. Sehari sebelumnya sejumlah besar pemberontak dikabarkan tewas dalam pertempuran saat pemberontak menyerang stasiun televisi dan radio di pusat kota Aleppo.
Pada hari Sabtu tentara Syria dikabarkan menemukan sebuah kuburan massal yang berisi mayat penduduk sipil dan tentara Syria.
Aleppo, kota terbesar Syria secara demografi maupun ekonomi, memiliki posisi strategis sebagai kota penghubung antara Syria dengan Turki. Pemberontak menjadikan kota ini sebagai kantong pertahanan terakhir setelah mereka dipukul mundur di Damaskus dan kota-kota besar lain. Ribuan gerilyawan pemberontak yang dilengkapi dengan tank-tank (yang direbut dari tentara Syria), mortar hingga rudal jinjing, kini terkepung di tengah kota.
Namun karena moral mereka yang hancur setelah kekalahan-kekalahan di Damaskus dan kota-kota lain, tidak adanya komando yang solid serta disiplin yang rendah (terlihat dari aksi-aksi pembantaian brutal mereka terhadap warga sipil) membuat tidak ada analis militer yang percaya mereka bisa bertahan dari serangan akhir tentara Syria.
Menurut sumber-sumber inteligen yang terpercaya, Presiden Assad sudah mentargetkan pada bulan September seluruh kekuatan pemberontak sudah bisa dilumpuhkan dan bulan Oktober keberadaan mereka benar-benar telah dibersihkan.
Ref:
"Syrian Army Fully Controls Damascus, Aleppo Battle Hasn’t Started Yet"; almanar.com.lb; 5 Agustus 2012
No comments:
Post a Comment