Friday, 10 August 2012

PBB TOLAK KUTUK PENCULIKAN PEZIARAH IRAN

Kemunafikan dipertunjukkan secara vulgar oleh para pejabat tinggi PBB terkait masalah penculikan peziarah Iran oleh pemberontak Syria. Meski pemberontak Syria, Free Syrian Army, telah mengumumkan kepada publik sebagai pelaku penculikan 48 peziarah Shiah Iran serta beredarnya kabar tentang pembunuhan terhadap 3 diantara peziarah, Sekjen PBB maupun Ketua Dewan Keamanan PBB menolak untuk mengutuk aksi biadab tersebut.

Adalah media Iran "Press TV" yang pada hari Senin (6/8) lalu menanyakan sikap Ban Ki Moon perihal penculikan tersebut. Dan sehari kemudian pemerintah Iran melalui menlu Ali Akbar Salehi secara resmi mengajukan permohonan kepada Senjen PBB untuk mengatasi masalah tersebut.

Dan permintaan pemerintah Iran tersebut dijawab oleh jubir Sekjen PBB, Rabu (8/8) yang membenarkan adanya surat dari Menlu Iran. Namun tidak ada pernyataan kutukan terhadap aksi penculikan tersebut.

"Tidak ada satupun yang bisa kami katakan saat ini," kata jubir Sekjen PBB Martin Nesirky.

Bahkan saat Press TV menanyakan rencana tindakan yang akan dilakukan, Nesirky memberikan jawaban yang sangat ironis, "Menurut saya, sangat jelas ada banyak pihak terlibat (dalam penculikan) dan saya rasa saya tidak akan menyinggung hal itu secara mendetil."

Kemudian, setelah pertemuan DK PBB membahas keamanan Afrika, Press TV kembali mengajukan pertanyaan yang sama kepada Ketua Dewan Kemanan PBB yang saat ini giliran dijabat oleh dubes Perancis untuk PBB Gerard Araud. Gerard menyatakan mengutuk penculikan tersebut, namun dinyatakan sambil berjalan dan bukan pernyataan resmi. Ia juga menolak memberikan keterangan mengenai sikap Dewan Keamanan PBB atas aksi penculikan tersebut.

Dan meski masyarakat internasional telah mengetahui dengan gamblang peran Perancis atas krisis yang terjadi di Syria dengan menjadi pendukung setia pemberontak, Araud justru menimpakan semua kesalahan kepada pemerintah Syria.



Ref:
"Syria Reportedly Captures Foreign Military Officers, UN Chief Won’t"; Madison Ruppert; theintelhub.com; 7 Agustus 2012

"UNSC met on Syria kidnapping"; Press TV; 9 Agustus 2012

No comments: