Saturday, 18 March 2017

Suriah Klaim Tembak Jatuh Jet Israel

Indonesian Free Press -- Suriah mengklaim telah menembak jatuh sebuah pesawat tempur Israel yang memasuki wilayah Suriah dan menyerang pasukan Suriah di Palmyra.

Seperti dilaporkan Veterans Today kemarin (17 Maret), insiden tersebut terjadi hari Jumat (17 Maret). Sebuah pesawat Israel lainnya mengalami kerusakan karena tembakan rudal S-200 Suriah, sementara dua pesawat lainnya lagi berhasil melarikan diri ke Israel tanpa mengalami kerusakan.

Pesawat yang Israel tersebut jatuh di wilayah yang diduduki Israel. Sedangkan reruntuhan rudal Suriah jatuh di wilayah Yordania. Demikian laporan tersebut menyebutkan.

"Pada Jumat pagi komando militer Suriah mengeluarkan pernyataan bahwa pasukan pertahanan udaranya telah menembak jatuh sebuah pesawat Israel dan merusak pesawat lainnya setelah empat pesawat Israel memasuki wilayah suriah dan menyerang pasukan pemerintah di dekat Palmyra. Israel membantah keterangan tersebut. Para pejabat militer Suriah dan para pengamat mengatakan kepada Sputnik bahwa insiden ini memberikan peringatan penting bagi Israel," tulis Veterans Today mengutip laporan Sputnik News.


Laporan itu menyebutkan bahwa pesawat-pesawat Israel tersebut adalah jenis pesawat pembom-tempur F-16. Sebelumnya pada hari yang sama militer Israel mengatakan kepada Sputnik bahwa pesawat-pesawatnya menjadi sasaran rudal-rudal Suriah dalam misi penyerangan di wilayah Suriah, namun mengklaim tidak ada satupun pesawatnya yang mengalami kerusakan atau jatuh.

Media-media Israel menyebut rudal Suriah tersebut adalah rudal anti-pesawat jarak jauh S-200 yang telah mengalami modernisasi. Namun laporan itu masih simpang siur dengan sejumlah media Israel menyebut pesawat-pesawat Israel menyerang konvoi militer Hizbollah di dekat perbatasan, Suriah menembakkan rudal-rudalnya dan Israel menjatuhkan rudla-rudal itu dengan sistem pertahanan udara 'Arrow-3'. Pada hari Jumat, militer Yordania juga mengkonfirmasi ditemukannya serpihan-serpihan rudal yang ditembakkan Suriah tersebut. Militer.

Para analis mengatakan bahwa sangat sulit untuk mengkonfirmasi kebenaran klaim Suriah tersebut karena Israel pasti akan membantahnya. Namun beberapa pakar dan pejabat militer Suriah, seperti Mayjend Muhammad Abbas, Kolonel Samir Suleiman, Kolonel Mohammed Isa membenarkan hal itu. Mereka juga menegaskan bahwa insiden itu kembali membuktikan dukungan Israel terhadap ISIS yang berada di Palmyra. Serangan itu juga membuktikan bahwa para pejuang Hizobollah yang diburu Israel juga bertempur di wilayah ini.

Sementara itu media Israel Times of Israel menyebutkan bahwa, meski serangan rudal Suriah tersebut mengkhawatirkan Israel, keberadaan sejumlah pabrik senjata Iran di Suriah dan Lebanon yang mampu memproduksi rudal-rudal canggih.

"Masalah yang jauh lebih besar bagi Israel muncul berdasar sebuah laporan minggu ini di media Kuwait 'al-Jarida' bahwa Iran telah membangun pabrik-pabrik roket di Suriah dan Lebanon yang mampu memproduksis rudal-rudal jarak jauh," tulis laporan itu.

Menurut laporan al-Jarida pabrik-pabrik senjata itu dibuat di dalam tanah dan dioperasikan oleh para ahli militer Iran dan ahli-ahli militer Hizbollah yang dilatih di Iran. Tujuan utama pabrik-pabrik ini adalah membuat rudal-rudal dan roket canggih untuk menyerang Israel.

"Laporan pabrik-pabrik rudal ini berkaitan juga dengan keinginan Iran untuk membangun pangkalan laut di Suriah, yang akan memungkinkan Iran mendapat jaminan atas kepentingannya di Suriah," tambah Times of Israel.(ca)

No comments: