Tuesday, 4 February 2020

Rusia Hancurkan Konvoi Militer Turki

* Pembantu Dekat Jendral Soleimani Tewas di Suriah


Indonesian Free Press -- Turki baru saja mengklaim telah menjadi korban serangan Suriah di Idlib dengan sejumlah tentaranya tewas. Sebagai respon, Turki kemudian melakukan serangan terhadap Suriah dan menewaskan puluhan tentara Suriah. Menurut Veterans Today, yang terjadi adalah Rusia menghancurkan konvoi militer Turki yang dikirim untuk melindungi teroris di Idlib dan untuk menutupi muka mengklaim serangan balasan mematikan yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Dalam pernyataan resmi hari Senin (3 Jan), Departemen Pertahanan Rusia menyatakan pasukan Suriah telah menyerang konvoi pasukan Turki yang dikirim ke Idlib tanpa pemberitahuan kepada Rusia. Serangan ini menewaskan 6 tentara Turki dan melukai 9 orang lainnya.

"Sebenarnya serangan itu dilakukan oleh pesawat SU-34 (Rusia) yang menghancurkan konvoi militer Turki yang dikirimkan ke Idlib untuk mendukung teroris al-Qaida melawan Surih, Iran dan Rusia," tulis Veterans Today.


Sebelumnya dalam pernyataan pers yang digelar Presiden Turki di sela-sela kunjungan ke Ukraina hari Senin (3 Jan), mengatakan: 

“Hari ini delapan orang, termasuk tiga warga sipil dan lima tentara Turki, meninggal oleh serangan rejim Assad di Idlib, wilayah 'de-escalation'. Saya ingin mengatakan, khususnya kepada Rusia bahwa kami sedang berurusan dengan rejim Suriah, bukan Anda (Rusia), dan jangan menghalangi kami. Turki telah melakukan serangan balasan yang mematikan sebagimana sudah kami lakukan sebelumnya.”

Kemudian dilanjutkan dengan klaim serangan udara balasan Turki dengan pesawat-pesawat F-16 yang menewaskan 35 pasukan Suriah dan mengancam akan menyerang 40 sasaran lainnya di Suriah.

Rusia dengan telak mematahkan klaim tersebut. Dalam pernyataan persnya Dephan Rusia mengatakan:

“Kementrian Pertahanan Rusia membantah masuknya pesawat-pesawat Turki ke wilayah Suriah dan bahwa wilayah udara Idlib di bawah pengawasan Rusia dan Turki tidak melanggar wilayah Suriah, tidak juga ada serangan terhadap posisi Suriah yang tercatat."


Pembantu Dekat Jendral Soleimani Tewas
Sementara itu Veterans Today juga melaporkan kemarin (4 Jan) bahwa seorang komandan senior pasukan khusus Tentara Pengawal Revolusi Iran (IRGC) yang juga orang dekat Jendal Qassem Soleimani tewas dalam pertempuran di Suriah.

"Detil yang pasti tentang meninggalnya  (Asghar) Bashpour’s masih belum diketahui. Kemungkinan besar ia tewas dalam pertempuran melawan kelompok Turkestan Islamic Party (TIP), atau mungkin oleh serangan rudal oposisi di pangkalan IRGC di Nayrab di selatan Aleppo."

Kematian Soleimani dan Bashpour menjadi pukulan berat bagi Iran. Namun berkat keduanya juga pasukan Suriah berhasil membebaskan banyak wilayah di Suriah. Minggu lalu pasukan Suriah dan pendukung-pendukungnya terutama dari Iran berhasil merebut kota terbesar kedua di Provinsi Idlip, Maarat Al-Nu’man, yang terletak di antara jalan raya M5 antara Aleppo dan Damascus. Dengan penguasaan ini Suriah kini bisa berkonsentrasi untuk merebut kota Idlib.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Konflik Suriah kelak harus menjadi pelajaran berharga bangsa Suriah dan Presiden Asssad, bahwa suriah membutuhkan seuatu pengikat, penyatu, agar bangsa Suriah tidak mudah dipecah belah..