Saturday, 21 March 2020

Ahmadinejad Desak PBB Selidiki Penanggungjawab Wabah Coronavirus

Indonesian Free Press -- "Saat ini telah jelas di mata masyarakat dunia bahwa coronavirus  2019 yang bermutasi dan cerdas adalah produk dari laboratorium, dan lebih jelas lagi, dibuat oleh pabrik-pabrik senjata biologi milik kekuatan-kekuatan dunia yang egemonik, sangat lebih anti-kemanusiaan, destruktif (suka menghancurkan) dan menakutkan daripada senjata-senjata anti-kemanusiaan lainnya seperti senjata nuklir, kimia dan Harp (senjata rekayasa cuaca)," demikian tulis mantan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam suratnya kepada Sekjend PBB Antonio Guterres terkait dengan wabah coronavirus akhir-akhir ini.

Lebih jauh Ahmadinejad menulis kepada Sekjend PBB, "Anda diharapkan dengan sangat untuk mengutuk aksi anti-kemanusiaan oleh kekuatan jahat dunia yang telah melakukan perang biologi kepada negara-negara di dunia dengan tujuan untuk menguasai, serta tidak membiarkan para penjahat itu menjalankan kejahatan ekonomi dan politiknya dan kemudian menghindar dari hukuman oleh PBB."


Keberadaan surat itu disembunyikan media-media global, namun berhasil diungkap oleh situs Gospanews, 17 Maret lalu.

"Saat ini, ketika kesadaran negara-negara di dunia telah muncul dan meningkatnya keinginan untuk bersatu dan bekerjasama bagi kebebasan, keadilan, digniti dan kesejahteraan, kemajuan dan kemakmuran, dominasi kekuatan-kekuatan jahat telah terisolir dan yakinlah bahwa kepercayaan mereka dengan senjata-senjata pemusnah massal itu serta kejahatan-kejahatan mereka tidak hanya menutup peluang mereka untuk mendapatkan keinginan mereka, namun juga mempercepat kehancuran mereka. Demi Allah"

Atas masalah ini Ahmadinejad pun mendesk PBB untuk menggelar penyidikan terhadap wabah coronavirus, khususnya membongkar siapa perekayasa virus tersebut dan penyebarnya, dan kemudian menghukum mereka dengan mengatas namakan bangsa-bangsa di dunia.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Kekuatan Global yg sanggup menjadikan Amerika dan China sebagai Bidak.. itulah penanggung jawab Corona