*Saudi Tolak Delegasi Iran
Indonesian Free Press -- Negara-negara Muslim OIC menolak dengan tegas proposal “deal of the century” Amerika. Namun, Saudi Arabia justru semakin menunjukkan niatnya untuk berkhianat.
Seperti dilaporkan Press TV Senin (3 Jan), dalam pertemuan antar menteri luar negeri negara-negara OIC yang digelar hari itu di Jeddah, Saudi Arabia, ke-57 anggota OIC menyerukan 'seluruh negara anggota untuk tidak berhubungan dengan rencana tersebut atau bekerjasama dengan Amerika untuk mengimplementasikan rencana itu dalam segala bentuk."
Pertemuan ini diusulkan oleh Palestina untuk menanggapi rencana “deal of the century” yang diumumkan oleh Presiden Amerika Donald Trump hari Selasa (28 Jan). Sebelumnya seluruh faksi politik Palestina menolak dengan keras rencana ini. Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas bahkan memutuskan semua bentuk kerjasama dengan Amerika dan Israel sebagai protes atas rencana ini.
Rencana ini dianggap hanya untuk melindungi kepentingan Israel tanpa memberikan apapun bagi Palestina kecuali 'suap' senilai $50 miliar. Rencana ini memberikan hak penguasaan Jerussalem sepenuhnya bagi Israel dan juga wilayah-wilayah Palestina lainnya yang diduduki secara ilegal oleh Israel. Selain itu hak kembali ke kampung halaman bagi para pengungsi Palestina juga tidak diakui lagi.
Namun, berkebalikan dengan keputusan OIC, media-media Saudi Arabia seia sekata dengan pemerintahnya. Jika pemerintah Saudi mengirimkan Dubesnya, bersama-sama dengan Dubes Bahrain dan Uni Emirat Arab untuk menyambut rencana Presiden Trump, media-media Saudi Arabia memojokkan Palestina untuk menerima rencana Trump.
Pemerintah Saudi menyambut rencana tersebut dengan pernyataan 'Kerajaan Saudi menghargai upaya yang dilakukan President Trump untuk mengembangkan rencana damai Palestina-Israel yang komprehensif'. Sementara media-media Saudi mendesak Palestina untuk 'tidak menyia-nyiakan kesempatan' dan menyambut rencana tersebut dengan sikap positif. Tidak hanya itu media pemerintah Okaz bahkan mengecilkan masalah Palestina dengan menyebutnya sebagai 'bukan lagi masalah penting bagi dunia Arab'.
Tolak Delegasi Iran
Sementara itu acara pertemuan tersebut diwarnai dengan insiden memalukan ketika otoritas Saudi Arabia menolak kedatangan delegasi Iran sebagai anggota resmi OIC. Iran adalah salah satu negara yang sangat keras menentang rencana “deal of the century” Amerika.
Seperti disampaikan Jubir Kemenlu Iran Abbas Mousavi kepada pers, Saudi telah menolak untuk memberikan visa bagi delegasi Iran yang diketuai Wakil Menlu Hossein Jaberi Ansari.
"Pemerintah Saudi Arabia yang menjadi tuan rumah Sekretariat OIC di Jeddal, telah melanggar kewajibannya sebagai tuan rumah dan prinsip-prinsip organisasi internasional , termasuk kewajiban untuk memberikan kebebasan masuk bagi negara-negara anggota...... dan tidak memberikan visa bagi delegasi Republik Islam Iran yang dipimpin oleh Wamenlu Hossein Jaberi Ansari,” kata Mousavi.
Mousavi menyebut bahwa negaranya telah menyurati Sekjend OIC tentang masalah ini dan mengklaim sejumlah negara anggota menyesalkan insiden tersebut. Iran juga menilai Saudi Arabia tidak lagi memiliki kualifikasi untuk menjadi tuan rumah bagi OIC.(ca)
No comments:
Post a Comment