Indonesian Free Press -- Dua orang warga Suriah, termasuk seorang anak-anak 10 tahun tewas ditembak pasukan AS saat warga lokal Provinsi Qamishli, Suriah Timur-Laut, mencoba memblokade patroli AS sebagai protes atas kehadiran pasukan AS untuk melindungi pencurian minyak Suriah.
Seperti dilaporkan Vetarans Today, 12 Februari, di tengah-tengah situasi yang memanas di Idlib dan Aleppo dimana pasukan Suriah dan koalisi pendukungnya tengah berusaha mengusir para teroris yang didukung Turki dari wilayah-wilayah terakhir yang dikuasai, insiden berdarah terjadi di kota Kherbet Ammo, Provinsi Qamishli. Sekelompok warga Kurdi-Suriah menghadang patroli bersenjata Amerika di tengah kota. Dua kendaraan lapis baja berhasil dikuasai warga dan tentara AS dilucuti sebelum patroli Rusia tiba dan membebaskan mereka.
Anggota milisi Arab Suriah yang berada di pos penjagaan terdekat juga tiba, namun mereka tidak melibatkan diri dalam kerusuhan tersebut. Insiden diwarnai pertumpahan darah ketika pasukan AS melepaskan tembakan ke arah warga, menewaskan dua orang di antaranya seorang anak berumur 10 tahun, dan melukai beberapa orang lain. Namun hal ini justru menambah kemarahan warga yang akhirnya berhasil merebut dua kendaraan militer dan membakar beberapa kendaraan lain. Beberapa personil militer AS juga mengalami luka-luka.
Qamishli merupakan wilayah kaya minyak dimana ISIS di bawah perlindungan AS dan Turki melakukan pencurian minyak besar-besaran sebelum Rusia campur tangan menghancurkan konvoi truk-truk tanki minyak yang didatangkan dari Amerika. Namun demikian praktik pencurian ini masih terus terjadi. INilah yang menjadi salah satu alasan Turki dan AS ngotot bertahan di Suriah.
Dalam beberapa waktu terakhir sejumlah insiden terjadi antara warga lokal dengan pasukan AS. Namun insiden terakhir ini adalah yang paling serius. Demikian tulis Veterans Today.(ca)
No comments:
Post a Comment