Monday, 19 June 2017

Unjuk Gigi, Iran Luncurkan Rudal Jarak Jauh ke Suriah

Indonesian Free Press -- Iran meluncurkan rudal jarak jauh ke posisi pemberontak di Suriah timur sebagai aksi balasan atas serangan teroris yang menghantam Teheran tanggal 7 Juni lalu. Di sisi lain, Amerika juga memperkuat cengkeramannya di Suriah timur dengan menggelar senjata artileri jarak jauh yang mengancam kedudukan pasukan Suriah.

Kedua hal tersebut menandai konflik Suriah telah berpindah ke wilayah padang pasir Suriah timur yang selama ini diabaikan oleh pihak-pihak yang bertikai di Suriah. Dengan menguasai wilayah Suriah timur Amerika berharap bisa memotong suplai bantuan Iran-Irak ke Suriah. Sebaliknya, Iran memandang jalur tersebut sebagai simbol pengaruh Iran hingga ke Laut Mediterania.


Sebagaimana dilaporkan media Iran FARS News, Senin (19 Juni), Tentara Pengawal Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan sejumlah rudal jarak jauh ke posisi kelompok ISIS di Deir Azzour. Rudal-rudal itu diluncurkan dari pangkalan yang berada di Iran barat sebagai 'balasan' atas serangan teroris di Teheran.

"Pusat komando teroris takfiri, pusat logistik dan titik konsentrasi yang digunakan untuk merakit kendaraan bunuh diri di wilayah Deir Ezzur di Suriah timur telah diserang oleh IRGC beberapa waktu lalu, sebagai langkah untuk menghukum para teroris atas serangan teroris di gedung parlemen dan makam suci pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini, pada 7 Juni," demikian pernyataan IRGC seperti dikutip FARS.

"Sejumlah rudal jarak menengah ditembakkan dari pangkalan IRGC di Provinsi Kermanshah dan Kurdistan yang ditujukan kepada para teroris Takfiri dan menghantam mereka dengan pukulan keras," tambah pernyataan itu.

Pernyataan itu menambahkan bahwa berdasarkan laporan inteligen Iran, "sejumlah besar teroris Takfiri tewas akibat serangan ini dan peralatan, sistem dan senjata mereka dihancurkan" dalam serangan ini.

IRGC menambahkan bahwa serangan itu ditujukan hanya untuk memberi peringatan kepada para teroris dan negara-negara pendukungnya untuk tidak mengulangi aksi terorisnya terhadap Iran.

IRGC menyebutkan bahwa rudal-rudal itu terbang di atas udara Irak, sekaligus memastikan pemerintah Irak telah diberi tahu atas serangan itu.

Dalam serangan teroris di Teheran tanggal 7 Juni lalu 18 orang tewas, setelah dua serangan teroris berlangsung secara paralel di gedung parlemen Iran dan di makam Ayatollah Khomeini. ISIS mengklaim sebagai pelaku serangan, sementara otoritas Iran menuduh Saudi Arabia bertanggungjawab atas serangan ini.(ca)

No comments: