Friday 2 June 2017

Serangan Udara Rusia Hancurkan 3 Konvoi ISIS di Raqqa

Indonesian Free Press -- Pesawat-pesawat tempur Rusia menghancurkan tiga konvoi ISIS yang tengah meninggalkan kota Raqqa di Suriah utara. Sebanyak 80 teroris tewas dalam serangan itu. Insiden ini terjadi hari Senin (29 Mei). Demikian laporan Veterans Today, Kamis (1 Juni).

"Pesawat-pesawat Rusia menghancurkan tiga konvoi ISIS yang tengah meninggalkan Raqqa, 80 teroris tewas," tulis laporan itu, mengutip laporan Southfront.


Laporan tersebut memuji efektifitas dan efisiensi angkatan udara Rusia dalam menjalankan misinya di Suriah.

"Harus diingat bahwa Rusia telah menurunkan jumlah kontingen angkatan udaranya di Suriah setelah tercapainya kesepakatan zona aman di Suriah," tulis Veterans Today.

ISIS mencoba mengurangi risiko kerugian akibat serangan udara lawan dengan membagi konvoi besar mereka menjadi tiga konvoi. Namun hal itu tidak berjalan seperti harapan karena kemampuan angkatan udara Rusia.

"Kita juga harus melihat laporan dari kelompok FSA (pemberontak) bahwa serangan mereka terhadap pasukan Suriah di tenggara Suriah mengalami kegagalan karena kedatangan enam pesawat tempur Rusia yang membomi mereka saat mereka tengah melancarkan serangan. Ini adalah apa yang kita sebut sebagai 'pasukan siaga' Rusia," tulis laporan itu lagi.

Dalam aksi tersebut pesawat-pesawat tempur Amerika tidak bereaksi apapun. Padahal sebelumnya pesawat-pesawat tempur Amerika telah membom konvoi militer Suriah yang tengah bergerak ke kota Al Kanf. Ada kemungkinan besar telah tercapai kesepakatan antara kedua negara adidaya itu untuk tidak saling campur tangan atas aksi pihak lain.

Kemenhan Rusia mengklaim selain 80 teroris yang tewas, serangan udara Rusia itu menghancurkan 36 kendaraan, 8 truk bahan bakar, dan 17 pick-up yang dilengkapi senjata mesin dan mortir.

Menurut Kemenhan Rusia, konvoi yang dihancurkan tersebut berusaha meninggalkan Raqqa melalui jalan ke selatan.

“Komando Udara Rusia di Republik Suriah memperingatkan bahwa setiap upaya ISIS untuk meninggalkan melalui koridor terbuka menuju Palmyra akan dihancurkan," demikian pernyataan Kemenhan Rusia seperti dilaporkan VT.

Sebelumnya pada 25 Mei, konvoi pertama ISIS yang bergerak dari Raqqa menuju Palmyra dihancurkan serangan udara Rusia. Kemudian pada malam pergantian tanggal 29 ke 30 Mei, sebuah konvoi lainnya juga dihancurkan Rusia.

Sementara itu SouthFront juga melaporkan bahwa pasukan Suriah  tengah bergerak maju di timur Aleppo dan wilayah gurun pasir di tenggara Suriah. Menghantam kekuatan kelompok pemberontak Free Syrian Army (FSA), pasukan Suriah bergerak ke kota Al-Dakwa dan Beer Kasab dengan tujuan membuka 'link' dengan wilayah Zuluf. Langkah ini dilakukan setelah FSA mengalami kegagalan dalam serangan mereka terhadap pasukan Suriah di wilayah segitiga Zaza. FSA menyebut serangan udara Rusia dan kehadiran milisi bersenjata Iran sebagai penyebab kegagalan itu.

Di wilayah Homs di timur Suriah, pasukan Suriah (SAA) juga bergerak ke wilayah Al-Abbasiya dan Al-Sukari di tenggara Palmyra, namun ISIS mengklaim berhasil memukul mundur gerakan itu.

Sementara pesawat-pesawat tempur dan helikopter Rusia melakukan serangannya terhadap kelompok ISIS di dekat Al-Sukari dan Al-Abbasiya, sebelah timur Arak dan di Sukhnah. Pasukan khusus SAA Tiger Forces juga berhasil merebut desa Jadyaa Saghira dan Jadyaa Kabira di selatan kota Maskana yang diduduki ISIS. Dengn kata lain SAA telah mengisolir ISIS dari arah selatan, barat dan utara.

Para ahli militer memperkirakan ISIS pada akhirnya akan meninggalkan Maskana, namun ada kemungkinan juga mereka akan bertahan sampai mati.(ca)

No comments: