Thursday 1 June 2017

Milisi Pro-AS Serang Pasukan Suriah di Jalan Raya Damascus-Baghdad

Indonesian Free Press -- Pemberontak dukungan Amerika menyerang pasukan Suriah di jalan raya Damascus-Baghdad dan Rusia meresponnya dengan melancarkan serangan udara. Demikian laporan Veterans Today, Rabu (31 Mei).

Mengutip laporan SouthFront, laporan tersebut mengatakan, "Koalisi kelompok-kelompok militan dukungan Amerika yang dikenal sebagai Free Syrian Army (FSA), melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi Syrian Arab Army (SAA) di dekat Segitiga Zaza di antara jalan raya Damascus-Baghdad di wilayah gurun pasir di tenggara Suriah. Serangan itu diberi kode “The land is ours”."


Dalam serangan itu koalisi kelompok Assoud al-Sharkia dan  Ahmed al-Abdu Battalions serta Liwa’ Maghawir al-Thawra menyerang pasukan Suriah dengan menggunakan roket Grad, dan mengklaim berhasil memaksa pasukan Suriah mundur dari sejumlah posisi. Namun, berbagai laporan juga menyebutkan bahwa klaim tersebut tidak benar.

"Sementara itu pesawat-pesawat tempur Rusia dan Suriah membombardir pasukan FSA yang terlibat dalam serangan itu," tulis Veterans Today.

Sejak pasukan Suriah merebut kota al-Tanf yang terletak di perbatasan 3 negara Suriah, Irak dan Yordania, FSA berulangkali menyerang pasukan Suriah di wilayah itu, mengabaikan keberadaan ISIS yang secara resmi dianggap musuh.



Amerika Mulai Gelontorkan Senjata ke Milisi Kurdi

Sementara itu Veterans Today juga melaporkan bahwa Amerika mulai menggelontorkan senjata kepada milisi Kurdi di Suriah untuk memerangi ISIS.

"Pasukan Kurdi YPG yang tengah memerangi kelompok Daesh di Suriah utara telah menerima sejumlah senjata dan kendaraan militer dari Amerika. Sementara Turki, sekutu Amerika dalam NATO, telah mengingatkan untuk tidak mempersenjatai YPG," tulis laporan itu.

Menurut laporan itu Amerika bermaksud menggunakan milisi Kurdi untuk menyerang milisi Irak (Popular Militias) yang datang ke Suriah atas permintaan pemerintah Suriah untuk memerangi kelompok ISIS. Amerika juga mengandalkan milisi Kurdi sebagai 'pemukul' terhadap ISIS dengan sasaran merebut kota Raqqa yang menjadi 'ibukota' ISIS di Suriah.(ca)

No comments: