Friday 9 June 2017

OPERASI RAHASIA SERANG ANIES-SANDI DAN HABIB RIZIEQ

Oleh : Nadya Valose

Indonesian Free Press -- Sebuah informasi rahasia terungkap beberapa waktu yang lalu, tentang adanya gerakan operasi yang tengah di jalankan oleh para buzzer bayaran yang di danai kelompok tertentu, untuk membuat serangan kepada Anies-Sandi selaku pejabat gubernur dan wakil gubernur yang baru untuk DKI Jakarta, sejak hari pertama Anies-Sandi secara resmi dilantik.
Target serangan pertama terhadap Anies-Sandi sangat kongkrit, yaitu pada 100 hari pertama kepemimpinan Anies-Sandi, para buzzer bayaran akan gencar melancarkan serangan informasi, baik di media mainstream maupun di jejaring media sosial, agar dapat terbentuk opini bahwa Anies sandi gagal menjalankan program kerja gubernur dan wakil gubernur untuk DKI Jakarta.
Dalam skenario tersebut dipaparkan bahwa pembentukan opini kegagalan Anies-Sandi bertujuan untuk mengangkat issue ketidakbecusan para pemimpin yang terpilih atas dasar keberpihakan dan sentimen agama.

Tujuannya sangat jelas, yaitu agar pandangan dan prinsip-prinsip dalam memilih pemimpin dengan berlandaskan pada sentimen agama menjadi tidak laku. Dengan demikian dampak yang di harapkan issue tersebut akan ditinggalkan dalam pertarungan Pilpres di tahun 2019 mendatang.
Sebuah sumber yang berada dalam lingkaran dalam kelompok yang sering menggelar rapat di kawasan Menteng itu membocorkan rahasia tentang adanya operasi tersebut. Di sebutkan bahwa operasi tersebut bahkan sudah berjalan menjelang saat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur telah ditetapkan oleh KPUD DKI pada pertarungan putaran pertama Pilgub Februari Tahun 2017 lalu. Mereka memberi nama gerakan itu sebagai operasi GIBAS HABIS atau Gulirkan Informasi Buruk Anies-Sandi Habib dan Islam.
Dengan terkuaknya informasi ini, maka patut di curigai bahwa ada benang merah yang menghubungkan, antara upaya character assassination atau pembunuhan karakter yang terjadi terhadap Habib Rizieq adalah merupakan satu kesatuan rangkaian dalam misi operasi tersebut.
Jika di runut pada history bergulirnya issue chat fake Firza Husin yang di blowup oleh anonymous, maka korelasi terkuaknya operasi GIBAS HABIS ini menjadi semakin terang benderang merupakan satu kesatuan paket misi operasi pembunuhan karakter Habib Rizieq.
Dan yang lebih mengejutkan adalah bocoran lebih lanjut yang mengungkap skenario besar dari operasi tersebut, yang ternyata mencakup misi-misi yang telah berlangsung maupun yang akan di jalankan kemudian, diantaranya meliputi misi operasi kontra Gerakan ABI, Pemenangan Badja, Rizieq character assassination, Anies-Sandi Attack hingga yang mereka sebut sebagai Battle of poison 2019 (dua misi terakhir adalah next mission dalam agenda operasi mereka).
Terlepas dari sahih atau tidaknya informasi ini, umat Islam selaku stake holder dalam Gerakan Aksi Bela Islam yang telah menyumbangkan andil besar dalam kemenangan merebut kursi kepala daerah untuk ibu kota Republik dan menuntut di adilinya Ahok sebagai pelaku penista agama, wajib mewaspadai keberadaan informasi tersebut.
Kewaspadaan umat Islam menjadi suatu keharusan, mengingat bahwa dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir saja, berbagai serangan dan tekanan terhadap umat Islam dengan para tokoh dan pemimpin agamanya sangat begitu gencar dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, baik langsung maupun tak langsung dengan menggunakan berbagai cara, termasuk melalui alat kekuasaan negara.
Umat Islam juga harus semakin solid merapatkan barisan, menyatukan visi dan misi di bawah satu komando ulama yang menjadi panutan, tetap giat serta sigap dalam melanjutkan perjuangan sesuai dengan porsi bidangnya masing-masing, dan harus pula menunjukkan sikap-sikap yang tegas, tidak lagi 'klemar-klemer' dalam mem'visualisasi'kan eksistensi diri sebagai umat Islam yang mendukung gerakan aksi Bela Islam dan Bela ulama.
Jika musuh di seberang sana telah berani unjuk taring untuk mensukseskan aksi dan misinya, mengapa umat Islam harus diam dan sembunyi di balik kata sabar yang bukan pada tempatnya..?
~NV~, Jakarta, 9 Juni 2017.

1 comment:

Anonymous said...

Permadi - Peringatkan untuk Jokowi Tentang " Saya Jokowi saya pancasila saya indonesia -----
https://www.youtube.com/watch?v=RtBhUGaJ3Wo