Indonesian Free Press -- Kementrian Luar Negeri Pakistan harus menggelar jumpa pers khusus untuk menjelaskan posisi negara itu berkaitan dengan krisis Qatar, setelah sebelumnya muncul kabar tentang rencana pengiriman pasukan Pakistan ke Qatar.
Dalam jumpa pers yang digelar di Islamabad, Minggu (11 Juni) itu, Jubir Kemenlu Pakistan Nafees Zakaria membantah kabar tersebut dan menyebutnya sebagai “palsu dan tidak berdasar”.
"Laporan-laporan palsu ini sepertinya menjadi bagian dari kampanye berbahaya untuk menciptakan kesalahpahaman antara Pakistan dengan sesama negara Muslim di Teluk," kata Zakaria seperti dilaporkan Al Arabiya.
Sebelumnya sejumlah media Pakistan dan internasional melaporkan bahwa Pakistan akan mengirimkan 20.000 pasukan ke Qatar sebagai konsekuensi perjanjian keamanan dengan Turki yang merupakan sekutu dekat Qatar.
Turki sendiri dipastikan akan mengirimkan sejumlah besar pasukan (beberapa laporan menyebut antara 3.000 sampai 5.000 pasukan) ke Qatar menyusul ketegangan antara Qatar dengan negara-negara tetangganya yang dipimpin Saudi. Kepastian pengerahan pasukan ini setelah parlemen Turki pada hari Rabu (7 Juni) menyetujui hal ini.
Menyusul kabar pengiriman pasukan ini, Menlu Bahrain, Shaikh Khalid bin Ahmed bin Mohammed Al Khalifa, hari Sabtu (10 Juni) bertolak ke Istambul untuk menjumpai Presiden Erdogan. Bahrain adalah salah satu negara Arab yang turut memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Qatar. Kepada Erdogan, Al Khalifa menanyakan keseriusan Turki untuk mengirim pasukan ke Qatar.
Demi menenangkan tamunya, juga negara-negara yang terlibat konflik dengan Qatar yang dimotori oleh Saudi Arabia, Erdogan dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu pun memberikan pernyataan diplomatis, bahwa keberadaan pangkalan militer Turki dan pasukannya di Qatar tidak ditujukan untuk negara-negara tertentu, melainkan untuk menjaga keamanan kawasan Teluk.
"Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Khalid bin Ahmed bahwa beliau berharap perselisihan dengan Qatar bisa diselesaikan sebelum berakhirnya bulan Ramadhan," kata Menlu Cavusoglu seperti dikutip Al Arabiya.(ca)
No comments:
Post a Comment