Thursday 8 June 2017

Amnesty International Pastikan AS Gelontorkan Senjata untuk ISIS hingga $1 Miliar

Indonesian Free Press -- Sudah lama blog ini menyampaikan pesan bahwa isyu-isyu terorisme yang mendominasi wacana politik internasional selama hampir dua dekade terakhir ini merupakan pengalihan perhatian terhadap tatanan dunia yang tidak adil, dimana sekelompok kecil orang menguasai hampir seluruh sumber daya alam dan manusia dunia.

Sama dengan isyu-isyu terorisme di Indonesia sebagaimana juga isyu-isyu sosial seperti masalah intoleransi, persekusi, pancasila, bhinneka tunggal ika, yang terus-menerus dihembuskan oleh sekelompok masyarakat tertentu untuk menyembunyikan praktik kenegaraan dan kehidupan sosial-politik-ekonomi yang tidak adil, dimana sekelompok kecil penguasa modal mendominasi kue ekonomi nasional.


Blog ini juga sudah mengingatkan bahwa kelompok teroris ISIS adalah buatan zionis internasional untuk memarginalkan ummat Islam, sembari mengalihkan perhatian publik dunia dari persoalan mendasar mereka. Jadi, Anda yang terus-menerus berteriak tentang bahaya teroris/ISIS di Indonesia, sebenarnya tengah menari dengan iringan kendang zionis internasional.

Sebagaimana dilaporkan oleh NeonNettle, 26 Mei lalu, kelompok pengamat HAM Amnesty International (AI) telah memastikan bahwa Amerika melalui US Army telah memberikan senjata senilai hingga $1 miliar kepada kelompok ISIS di Irak saja, pada tahun terakhir kepemimpinan Presiden Barrack Obama (2016).

Data tersebut diperoleh oleh AI melalui permintaan 'freedom of information' atas audit pemerintah AS tahun 2016.

“Audit ini membuka fakta-fakta yang mengkhawatirkan tentang militer Amerika (US Army) dan sistem pengawasan yang membahayakan atas jutaan dollar transfer senjata ke wilayah-wilayah konflik,” kata Patrick Wilcken, penyelidik pengawasan senjata dari kelompok Amnesty Internasional, dalam sebuah pernyataan yang dirilis AI.

Dari data itu, misalnya, terungkap bahwa pada tahun 2015 Amerika telah memberikan bantuan senjata senilai $1.57 miliar ke Irak dengan dalih perang melawan ISIS. Namun, sebagian besar dari senjata itu juga jatuh ke tangan musuh yang seharusnya diperangi seperti ISIS.

"Komndo militer Amerika (The Army’s 1st Theater Sustainment Command) tidak memiliki data yang akurat dan up-to-date tentang jumlah dan lokasi senjata yang berada di Kuwait dan Iraq,” demikian laporan Dephan Amerika (Pentagon) seperti ditemukan oleh NeonNettle.

Menurut temuan itu ribuan senapan, ribuan mortir dan kendaraan taktis lapis baja Humvees adalah di antara senjata yang diberikan kepada ISIS di Iraq.

Menurut Amnesty, 'kebocoran' senjata juga ditemukan tahun sebelumnya (2015) sehingga memaksa Congress AS untuk melakukan kontrol lebih ketat pada senjata-senjata yang dikirim AS ke Irak.(ca)

No comments: