Sunday 30 July 2017

Inggris Kirim Kapal Induk Terbaru ke Laut Cina

Indonesian Free Press -- Entah pikiran apa yang ada pada para pejabat Inggris dengan ide mengirimkan kapal induk terbarunya ke Laut Cina untuk memprovokasi Cina yang tengah terlibat konflik dengan Amerika. Mereka seolah lupa dengan sejarah pahit bangsa Inggris setelah kehilangan dua kapal perangnya dalam Perang Pasifik, 8 Desember 1941.

Seperti dilansir The Telegraph, 27 Juli, Inggris bermaksud akan mengirimkan dua kapal induk terbarunya, HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales, ke Laut Cina Selatan untuk melakukan operasi laut 'Freedom of Navigation' melawan klaim Cina atas sejumlah wilayah di wilayah itu. Hal ini diungkapkan oleh Menlu Boris Johnson, Kamis (27 Juli).


"Hal pertama yang akan kami lakukan dengan dua kapal induk terbaru yang baru saja kami bangun adalah mengirimnya melakukan operasi 'freedom of navigation' di wilayah ini (Laut Cina Selatan)," kata Johnson kepada wartawan di Sydney usai bertemu mitranya, Menlu Australia Julie Bishop.

Laut Cina Selatan adalah salah satu jalur laut paling ramai di dunia, menyalurkan $5 triliun perdagangan dunia setiap tahun. Cina mengklaim sebagai pemilik sebagian besar wilayah Laut Cina berdasarkan sejarah Cina, sekaligus menabrak klaim sejumlah negara tetangganya atas sejumlah wilayah di Laut Cina.

Untuk memperkuat klaimnya, Cina telah membangun fasilitas sipil dan militer di sejumlah pulau yang diklaimnya itu. Namun, tahun lalu Pengadilan Internasional The Hague menolak klaim Cina.

Sebagai bentuk penolakan atas klaim Cina, Amerika telah berkali-kali melakukan operasi 'freedom of navigation' di dekat pulau-pulau yang diklaim Cina. Sejak dipimpin Presiden Trump, Amerika telah dua kali melakukan operasi tersebut, yang oleh Cina dikecam sebagai tindakan provokatif yang berbahaya.

Selanjutnya, saat berbicara di hadapan ratusan pengusaha dan politisi Australia di Sydney, Johnson kembali mengatakan hal yang sama.

“Dan kami berjanji akan melakukan misi ini (mengirim kapal induk ke Laut Cina Selatan), bukan karena kini memiliki musuh di kawasan, melainkan karena kita ingin menegakkan hukum," katanya.

HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales adalah dua kapal induk kembar berbobot 65.000 ton, kapal terbesar yang pernah dibuat INggris. Keduanya baru menjalani tahap ujicoba dan pada akhir tahun ini diharapkan sudah resmi beroperasi.

Pada 8 Desember 1941 Inggris kehilangan sebuah kapal perang (battleship) dan sebuah kapal jelajah (heavy cruiser) setelah dibom oleh pesawat-pesawat pembom Jepang. Ini adalah pertama kalinya kapal perang besar (capital ship) tenggelam oleh serangan pesawat pembom saat tengah berlayar dalam misi militer.

Yang menarik adalah, salah satu kapal perang Inggris yang tengelam itu bernama sama dengan kapal induk Inggris yang bakal dikirim ke Laut Cina Selatan, yaitu battleship HMS Prince of Wales. Lokasi tenggelamnya kapal perang itu pun sama dengan wilayah konflik, yaitu Laut Cina Selatan.(ca)

1 comment: