Saturday 22 July 2017

MH17 Adalah MH370?

Indonesian Free Press -- Lamanya penyelidikan atas insiden jatuhnya pesawat Malaysian Airlines MH307 dan MH17 yang terjadi tahun 2014 lalu telah menimbulkan tanda tanya besar tentang kebenaran proses penyelidikan itu. Maka ketika Veterans Today, pada hari Senin (17 Juli) melaporkan bahwa MH17 adalah pesawat yang sama dengan MH370 beserta seluruh penumpangnya yang tewas, kita tidak boleh mengabaikannya begitu saja.

Dalam perkembangan terbaru yang semakin menguatkan kecurigaan publik tentang adanya konspirasi atas indiden MH370 dan MH17, otoritas pengadilan Ukraina yang paling berhak mengadili kasus ini karena sebagai tempat tejadinya peristiwa, justru telah menyerahkan kewenangannya kepada pengadilan Belanda untuk mengadilinya.


"Kami mendukung keputusan terakhir tim penyelidik untuk memberikan jurisdiksi kepada pengadilan Belanda untuk mengadili mereka yang bertanggungjawab atas tragedi ini," kata Jubir Kemenlu Amerika Heather Nauert, Senin (17 Juli).

Para pejabat dan media Amerika sejak awal, tanpa melalui penyelidikan sedikit pun, sudah menuduh Rusia dan kelompok milisi dukungannya di Ukraina Timur sebagai penanggungjawab insiden tersebut. Sementara Rusia balik menuduh Ukraina-lah sebagai pelaku penembakan terhadap MH17 bulan Juli 2014. Di sisi lain, salah satu media utama Inggris The Daily Star, mencap tuduhan adanya konspirasi atas insiden itu sebagai ‘teori konspirasi yang aneh’. Kedua hal itu justru memperkuat kecurigaan adanya konspirasi.

Dalam laporannya itu Veterans Today, media independen penganalisis politik, inteligen dan militer yang berpengaruh itu mengungkapkan adanya banyak bukti dan kejanggalan yang menunjukkan bahwa MH17 yang jatuh di Ukraina pada dasarnya adalah pesawat yang sama dengan MH370 yang jatuh di Samudra Hindia pada Maret 2014.

"Saya kini yakin untuk mengatakan bahwa tidak pernah ada pesawat MH17 yang terbang dari Bandara Schiphol. ... Pesawat yang jatuh di Ukraina, sebenarnya adalah Malaysian Airlines nomor penerbangan MH370 yang hilang beberapa bulan sebelumnya. Pesawat itu penuh dengan mayat, para penumpang MH370 yang dibunuh dan jasadnya diawetkan dengan bahan-bahan kimia," tulis editor Veterans Today Ian Greenhalgh dalam laporan itu.

Selanjutnya Ian menyertakan rekaman video saksi mata yang bisa diakses di https://www.liveleak.com/view?i=fbf_1429163375

Dalam video itu disebutkan sejumlah keanahen/bukti yang menunjukkan para korban MH17 adalah para korban MH370 yang telah diawetkan. Di antara bukti-bukti itu adalah:

1. Bau menyengat formaldehyde di udara
2. Tidak ditemukannya darah segar di antara mayat
3. Mayat-mayat ditemukan telah membengkak
4. Kebanyakan korban berwajah Asia
5. Bibir mayat menghitam
6. Ditemukan bangkai burung Macaw di dalam pesawat. Ini adalah burung tropis Asia, bukan burung dari Eropa.
7. Passport-passport yang ditemukan masih baru dan belum digunakan sebelumnya

MH370 adalah pesawat jenis Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysian Airlines yang menghilang secara misterius pada 8 Maret 2014 saat dalam penerbangan antara Kuala Lumpur menuju Beijing Cina. Pesawat menghilang begitu saja bersama 239 penumpang dan awaknya, meski radar-radar dan satelit GPS berbagai negara mampu mendeteksi semua benda angkasa, sehingga memunculkan spekulasi kuat bahwa pesawat ini dibajak oleh otoritas internasional yang berkonspirasi untuk tujuan tertentu. Teori konspirasi yang paling terkenal menyebutkan pesawat ini dibajak dengan peralatan remote control dan diarahkan menuju pangkalan militer San Diego milik Amerika yang terletak di tengah Samudra Hindia.

Otoritas penerbangan Malaysia sendiri diduga kuat turut terlibat dalam upaya 'menutup-nutupi' kebenaran dalam insiden MH370 dengan menyebarkan foto hoax yang memperlihatkan teroris yang dituduh sebagai pelaku peledakan bom. Terbukti kemudian foto tersebut palsu, namun otoritas Malaysia tidak menjelaskan mengapa hal itu terjadi dan siapa yang bertanggungjawab atas skandal ini.

Sedangkan MH17 adalah pesawat jenis yang sama yang dimiliki maskapai penerbangan yang sama, yang jatuh di wilayah konflik Ukraina timur pada 17 Juli 2014, atau hanya empat bulan setelah insiden MH370. Pesawat ini jatuh dalam perjalanan dari Amsterdam Belanda menuju Kualalumpur Malaysia. Insiden ini menewaskan 298 penumpang dan awaknya. Meski sudah tiga tahun, tim penyelidik internasional yang dibentuk untuk menyelidiki insiden ini masih belum bisa menentukan siapa yang bertanggungjawab atas insiden ini.

Pada 13 Oktober 2015 penyidik hanya bisa mengumumkan penyebab teknis insiden tersebut, yaitu tembakan rudal Buk 9M38 yang ditembakkan dari wilayah seluas 120 mil persegi.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Malaysia menanggung dosa besar selamanya jika tidak berniat mendukung pengusutan tuntas insiden tragis ini