Tuesday 18 July 2017

Saudara Kandung Presiden Iran Dirawat setelah Ditahan

Indonesian Free Press -- Saudara kandung Presiden Iran Hassan Rouhani, Hossein Fereydoun, menjalani perawatan karena mengalami tekanan darah tinggi setelah ditahan dan diperiksa oleh pengadilan.

Fereydoun kolaps setelah tampil di pengadilan, Senin (17 Juli). Demikian laporan kantor berita CNN, Senin (17 Juli), mengutip laporan media Iran IRNA.

Pada hari Minggu Pengadilan Iran mengumumkan penahanan Hossein Fereydoun atas tuduhan "pelanggaran keuangan'. Penahanan ini terjadi pada saat situasi politik Iran memanas karena perselisihan Presiden dengan Pengadilan, dan hanya dua minggu sebelum pelantikan Hassan Rouhani sebagai presiden untuk jabatan keduanya setelah menang pilpres bulan Mei lalu.


Pengadilan menyatakan bahwa Fereydoun menjalani penyidikan bersama beberapa tersangka lainnya, namun tidak disebutkan sejak kapan penyidikan dilakukan. Sementara itu para pejat Iran menolak berkomentar atas kasus ini, demikian tulis CNN.

Fereydoun adalah salah satu diplomat senior Iran dalam perundingan program nuklir Iran yang oleh banyak kalangan dianggap sebagai keberhasilan diplomasi Iran di bawah kepemimpinan Presiden Rouhani. Karena keberhasilan itulah Rouhani berhasil memenangkan pilpres lalu.

Selama ini Fereydoun bertindak sebagai penasihat penting Presiden Rouhani yang oleh media dan pejabat barat dianggap sebagai tokoh moderat sebagai lawan dari kubu radikal yang dipimpin Pemimpin Tertinggi (Supreme Leader) Ayatollah Ali Khamenai.

Fereydoun sebelumnya sempat menjadi Dubes untuk Malaysia sebelum bertugas di kantor PBB di New York, Amerika. Presiden Rouhani sendiri sebelumnya menggunakan nama keluarga yang sama dengan Hossein Fereydoun, namun menggantinya dengan Rouhani pada tahun 1970-an.

Meski terkesan solid, Iran adalah negara yang mengalami dinamika politik yang sangat tinggi dan sering kali panas. Perselisihan terbuka antar pemimpin menjadi hal yang bisa di Iran, sementara rakyatnya juga bebas mengekspresikan ketidak senangan kepada pemerintah. Pada tahun 2013 lalu juga dikabarkan Presiden Ahmadinejad ditangkap oleh inteligen Pasukan Garda Revolusi karena berselisih dengan Pemimpin Tertinggi Ali Khomeini. Sebelumnya, pada tahun 2009 Iran dilanda gelombang protes besar-besaran yang nyaris menghancurkan eksistensi Iran sebagai negara, sebagai buntut dari hasil pemilihan Presiden yang dianggap curang.(ca)

1 comment:

Anonymous said...

Iran salah satu negara yg demokratis terbuka dan terpimpin jadi ketidak senangan secara terbuka dan tidak menimbulkan anarkis merupakan ekspresi .tugas pemimpin tertinggi mengawal dan mengawasi jalannya negara pada tracknya .kalau semua di bungkam .dinamika kehidupan tertutup Demokrasi terpimpin pilihan terbaik untuk rakyat banyak dan aturan jelas bukan demokrasi liberal seperti indoNesia dan barat.contoh cina demokrasinya terpimpin