Indonesian Free Press -- Israel dan Suriah terlibat aksi saling gempur pekan lalu. Sementara sistem pertahanan udara Rusia kembali bungkam atas serangan Israel ke Suriah.
Seperti dilansir kantor berita Rusia TASS dengan mengutip keterangan pers militer Israel, 20 November lalu, Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah posisi pasukan Suriah dan Iran di Suriah sebagai balasan atas serangan roket yang dilancarkan Iran atas posisi Israel di Dataran Golan.
"Pada hari Selasa (19 November) Israel mengumumkan telah menembak jatuh empat roket yang ditembakkan dari Suriah ke Dataran Golan," tulis TASS.
Sebagai balasan, Israel kemudian melancarkan serangan udara atas posisi-posisi pasukan Quds Force Iran dan pasukan Suriah. Israel menyebut serangan roket tersebut dilancarkan oleh Iran.
Dalam serangan balasan Israel itu Israel mengklaim 'terpaksa' menghancurkan beberapa batere sistem pertahanan udara Suriah karena menembakkan senjatanya ke pesawat-pesawat Israel meski telah diperingatkan untuk menahan diri.
Pada hari Rabu media-media Suriah melaporkan pertahanan udara Suriah menembak jatuh sejumlah rudal yang ditembakkan Israel ke arah Damaskus. Diperkirakan sekitar 20 ledakan terjadi secara berturutan. Kemudian sosial media Suriah memperlihatkan aksi sistem pertahanan Suriah menahan serangan Israel serta ledakan-ledakan dan kebakaran yang terjadi akibat serangan Israel tersebut.
Menurut kantor berita Suriah SANA 2 orang tewas dan beberapa orang terluka dalam serangan tersebut setelah serangan menghantam sebuah rumah. Ledakan lainnya menghantam rumah lain di wilayah Qudsayya, Damascus, melukai seorang anak kecil. Sumber militer Suriah menyebut Israel melakukan serangan udara dari wilayah Golan dan Lebanon.
PM Israel Benjamin Netanyahu pada hari RAbu membenarkan serangan tersebut seraya menyebut Israel akan membalas setiap serangan terhadap Israel. "Saya tegaskan bahwa siapapun melukai kami, kami akan melukainya," kata Netanyahu melalui akun Twitter-nya.
Sementara itu Rusia, yang memiliki beberapa sistem pertahanan udara canggih S-300 dan S-400 di Suriah, kembali tidak bereaksi atas serangan Israel tersebut. Veterans Today meyebut sikap Rusia tersebut sebagai 'zionis Rusia bermuka dua'. Rusia hanya memberikan reaksi verbal dengan mengecam aksi Israel.
"Akhir-akhir ini serangan Israel atas wilayah Suriah naik pesat. Hal ini menjadi perhatian besar dan penolakan kami. Kami menganggap sangat penting untuk menghormti kedaulatan dan integritas Suriah dan negara-negara lain di kawasan," tulis Kemenlu Rusia dalam pernyataannya.(ca)
No comments:
Post a Comment