Thursday, 11 October 2012

IMF: EKONOMI IRAN TUMBUH DI TENGAH SANKSI

Berbeda dengan propaganda media massa barat dan media-media massa "underbow" di negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang akhir-akhir ini gencar memberitakan krisis ekonomi yang melanda Iran, IMF melaporkan Iran berhasil mengatasi masalah ekonominya dengan tetap menjaga inflasi yang terkendali serta pertumbuhan ekonomi.

Laporan IMF yang juga mencatat surplus perdagangan internasional Iran tahun ini menegaskan bahwa meski sanksi ekonomi barat telah mengurangi pendapatan minyak Iran namun tidak cukup signifikan untuk mengguncangkan perekonomian Iran. Hal ini bertolak belakang dengan laporan-laporan media massa yang menyebutkan sanksi ekonomi barat telah membuat keruntuhan ekonomi Iran.

Dalam laporan triwulanan "World Economic Outlook" baru-baru ini IMF meramalkan pertumbuhan ekonomi Iran turun 0,9 persen tahun ini, berkurang dari pertumbuhan 2% pada tahun 2011. Namun IMF juga meramalkan ekonomi Iran akan kembali tumbuh sebesar 0,8% tahun depan.

Sementara itu IMF juga meramalkan inflasi Iran akan berkurang dari 25,2% tahun ini menjadi 21,8% tahun depan. Sedangkan untuk perdagangan internasional tahun ini Iran tetap mengalami surplus sebesar 3,4% dari GDP.

Laporan "positif" itu tentu membuat media-media massa barat "berang". "Reuters" misalnya menyebut laporan IMF sebagai "mengakomodasi kepentingan negara-negara yang dimonitor demi menjaga hubungan baik". "Reuters" juga menganggap laporan tersebut "terlalu optimis" dengan meremehkan resiko pemotongan subsidi terhadap kenaikan inflasi dan penurunan daya beli masyarakat.

Sementara itu menanggapi propaganda barat tentang ekonomi Iran, seorang ulama terkenal Iran mengatakan bahwa Iran bakal memenangkan "perang ekonomi" melawan barat karena Iran telah belajar banyak dari masa-masa sulit. Sebaliknya ia menganggap barat lah yang bakal menjadi pecundang karena tidak mempunyai pengalaman.

“Tekanan-tekanan itu belum akan berakhir. Iran telah membuktikan sebagai bangsa yang tidak pernah menyerah karena tekanan dan telah belajar bagaimana bertahan hidup di tengah-tengah kesulitan, namun mereka (barat) tidak mempunyai pengalaman seperti itu," kata Ayatollah Ahmad Khatami dalam pidato hari Jum'at di Teheran minggu lalu.


Keterangan gambar: peluncuran perdana mobil produksi Iran. Tanpa banyak diketahui masyarakat internasional, Iran adalah produsen mobil yang tangguh dengan produksi tahunannya mendekati angka 1 juta mobil.



Ref:
"IMF forecasts for Iran show limited sanction hit"; Reuters; 9 Oktober 2012

"West to lose economic battle against Iran: Iran cleric"; Press TV; 5 Oktober 2012

No comments: