Wednesday, 24 October 2012

SKANDAL JIMMY SAVILE DAN KEBOBROKAN ELIT INGGRIS

Selama ini publik Inggris, dan juga publik dunia, hanya bisa berandai-andai tentang kejahatan konspirasi kalangan elit Inggris. Keterlibatan elit penguasa dengan organisasi-organisasi rahasia, kehidupan glamor dan kebejatan moral mereka, serta kebohongan-kebohongan publik yang terurai satu per-satu membuat publik mulai merasa muak dengan struktur sosial politik negerinya yang dikuasai elit korup.

Saya beri sebagian contoh kecil saja. "Pembunuhan" Lady Diana di Perancis, kebohongan perdana menteri Tony Blair tentang senjata pemusnah massal Irak besarta intrik-intrik jahat yang melingkupinya termasuk pembunuhan seorang pakar senjata biologi Inggris, kehidupan maksiat pangeran Henry dan kaum elit Inggris yang terbongkar ke publik, pemboman London 7/7 yang semakin terbuka ke publik sebagai operasi inteligen Inggris sendiri dan masih banyak lagi.

Namun semua itu tidak se-menggemparkan kasus yang satu ini: terbongkarnya praktik pelecehan seksual oleh Jimmy Savile dan keterlibatan media terbesar Inggris BBC di dalamnya.

Jimmy Savile dianggap sebagai ikon industri hiburan Inggris yang menjadi "host" beberapa acara televisi terkenal seperti "Jim’ll Fix It" dan "Top of the Pops". Karier cemerlangnya selama beberapa dekade di dunia pertelevisian telah mengantarkannya menjadi bagian dari kelompok elit Inggris dengan berbagai gelar dan penghargaan seperti "Officer of the Order of the British Empire", "Cross of Merit of the Order" dan "Freeman of the Borough of Scarborough". Ia bahkan mendapat gelar bangsawan langsung dari Ratu Inggris dan gelar ksatria dari Paus Jean-Paul II sebagai "Knight Commander of the Order of Saint Gregory the Great".

Namun kini, setahun setelah kematiannya, keborokan-keborokannya yang mengguncangkan masyarakat Inggris, terbongkar oleh media-media massa Inggris sendiri: ia telah melakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap sejumlah besar wanita dewasa dan anak-anak sepanjang kariernya, serta menerror dan memanipulasi korban-korbannya setelah itu, tanpa tersentuh hukum sedikitpun.
Kini bagaikan kucing yang meloncat dari karung, berbagai pengakuan mengejutkan keluar dari berbagai pihak tentang kejahatan Savile, sebagian dari korban-korbannya. Beberapa pengakuan itu di antaranya: Savile melakukan sebagian besar dari kejahatan seksualnya di belakang panggung pertunjukan, salah seorang korbannya masih berusia 9 tahun, ia memiliki ruang khusus di sebuah rumah sakit dimana ia melakukan kejahatan seksual terhadap para pasien, serta acara-acara penggelangan dana di rumah sakit anak-anak yang digunakannya sebagai sarana melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak yang sedang sakit.

Dan yang tidak kurang mengejutkan adalah fakta bahwa "kegilaan-kegilaan" itu telah lama diketahui oleh aparat keamanan dan juga BBC, media yang mempekerjakannya. Saat Savile melakukan kejahatan-kehatannya itu di depan mata, BBC menutup mata dan polisi menerima suapnya dan kemudian mengabaikannya.

Mengapa manusia bejat seperti ia mendapatkan kekebalan hukum, keistimewaan dan penghormatan yang begitu besar? Jawabnya sangat mudah: karena ia adalah bagian dari "elit penguasa" yang sama-sama bejatnya. Ia adalah bagian dari kelompok elit yang meliputi Pangeran Henry, Selvio Barlescuni, atau Dominique Strauss Kahn, Direktur IMF yang ditangkap polisi New York karena memperkosa pegawai hotel namun kemudian dibebaskan begitu saja dan kasusnya menguap. Ia adalah bagian dari kemaksiatan dunia hiburan yang dipenuhi dengan orang-orang dengan kelainan seksual ekstrim, yang dilindungi oleh elit penguasa yang sama bejatnya.

Kalau kemudian kasus-kasus Jimmy Saviles terbongkar, alasannya hanya dua: pertama ia telah meninggal sehingga tidak akan membalas dendam dengan membongkar kebejatan seluruh jaringan. Kedua, kejahatan-kejahatan kelompok elit itu telah demikian ekstrim dan massif hingga para anggotanya jenuh dan membocorkannya ke publik. Seperti ketel uap yang sangat panas yang harus dibuka katupnya agar sebagian udara panas di dalam ketel keluar dan mencegah ketel meledak.

Namun karena sudah terlalu banyak udara panas yang keluar yang ditandai dengan banyak kasus-kasus kejahatan elit penguasa yang terbongkar, masyarakat di luar ketel pun merasa kepanasan. Maka masyarakat memutuskan menghancurkan ketel itu sekalian.

“Top of the Pops” adalah program hiburan musik televisi yang telah bertahan selama 20 tahun. Sedangkan "Jim Will Fix It,” (Jim adalah panggilan Jimmy Savile sendiri) adalah program televisi untuk "membantu" anak-anak meraih impiannya di dunia hiburan. Ia juga dikenal sebagai aktifis sosial yang telah mengumpulkan donasi hingga $64 million untuk yayasan sosialnya. Disebut-sebut ia telah mendonasikan 90% kekayaannya untuk kegiatan sosial.

Savile meninggal tahun lalu pada usia 84 tahun setelah berkarier selama 50 tahun di dunia hiburan televisi. Namun tiba-tiba saja, terutama bulan Oktober ini kejahatan-kejahatannya terbongkar satu demi satu di media massa. Kejahatan-kejahatan itu sebagian besar terjadi saat Savile tengah dalam puncak popularitasnya. Polisi menyatakan telah menerima 340 pengaduan dengan 12 di antaranya telah dicatat resmi. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah.

Publik Inggris memang mengenal Savile sebagai tokoh yang "eksentrik", namun tidak mengira ia begitu bejat moralnya. Publik juga mengetahui Savile pernah terlibat dalam beberapa kasus kejahatan seksual, namun polisi tidak pernah memprosesnya hingga ke pengadilan.

Skandal ini bermula dari satu film dokumenter yang ditayangkan oleh saingan BBC tempat Savile bekerja, yaitu ITV tahun lalu, yang melaporkan setidaknya terdapat 10 orang wanita yang mengaku telah menjadi korban Savile, dimana tempat kejadian perkaranya adalah di kantor BBC. Tidak lama kemudian muncul kabar bahwa program berita investigasi BBC, "Newsnight" pernah mengadakan penyelidikan atas dugaan kejahatan Savile setahun sebelumnya, namun siarannya dibatalkan dengan alasan "tidak sesuai standar BBC". Desas-desus merebak bahwa Savile dan para eksekutif BBC mencekal acara tersebut meski produser "Newsnight" menolak tuduhan itu.

Dalam kasus lain seorang mantan produser BBC memaparkan kepada koran Inggris The Sun bahwa dirinya pernah melihat Savile tengah melakukan pelecehan terhadap anak perempuan yang "masih sangat muda" pada tahun 1970-an. Produser tersebut telah melaporkan kejadian itu kepada pimpinan BBC, namun ia diperintahkan untuk tutup mulut.

"Semua orang tahu apa yang terjadi. Termasuk para pejabat tertinggi BBC," kata produser tersebut kepada "The Sun".

Namun kasus Savile ini juga membongkar kebejatan generasi lama tokoh-tokoh industri hiburan Inggris pada tahun 1960-an dan 1970-an. John Peel, rekan Savile yang juga seorang DJ radio di BBC yang tidak kalah masyurnya dibanding Savile terbongkar kasusnya baru-baru ini telah menghamili seorang gadis berumur 14 tahun pada tahun 1960-an. Menurut koran Inggris lainnya, The Guardian, Peel kini tengah menjalani penyidikan polisi. BBC mengatakan jika dakwaan itu benar, akan mempertimbangkan kembali rencananya mengabadikan nama Peel pada sebuah gedung barunya. 

Sejak mencuatnya kasus kebejatannya, nama Savile kini telah hancur lebur. Bahkan keluarganya sendiri telah memerintahkan pembongkaran makam Savile hingga kini makam itu sama sekali tidak bertanda. Namun berbeda dengan publik Inggris. Muak dengan segala kebejatan moral, kemunafikan dan kejahatan-kejahatan elit-elit Inggris BBC juga terlibat dalam konspirasi "senjata pemusnah massal" Saddam Hussein), sangat boleh jadi hanya menunggu waktu untuk meledakkan kemarahannya dan menghancurkan struktur kekuasaan Inggris. Apalagi dengan krisis ekonomi yang melanda Inggris dan negara-negera Eropa saat ini.

Dan bahkan setelah kasusnya meledak, hingga saat ini BBC dan media-media mapan Inggris masih terus melakukan "kebohongan publik" tentang kasus Savile. Ketika pertama kali terungkap tahun lalu, Savile diketahui lebih menyukai "bocah laki-laki" daripada "bocah perempuan". Namun kini media-media massa menyembunyikan fakta ini dan terus-menerus menyebutkan korban kejahatan Savile adalah "bocah perempuan". Tidak lain karena mereka khawatir menyebutkan "bocah laki-laki" sebagai korban Savile akan memberikan kesan buruk tentang "homoseksual" yang mereka promosikan secara sistematis sebagai suatu "kebaikan". Alih-alih menganggap homoseksual sebagai suatu "kebajatan moral" dan "kejahatan" media-media massa mempromosikan homoseksual sebagai "suatu pilihan hidup" atau bahkan "gaya hidup alternatif".

Dan BBC telah menjadi lokomotif kampanye pro-homoseksualisme. Memberitakan Savile sebagai seorang homoseks tentu akan menghancurkan semua upaya yang telah dilakukan untuk mengkampanyekan homoseksual.

Masyarakat modern tidak terancam oleh "terorisme" sebagaimana media-media massa gembar-gemborkan, melainkan oleh kejahatan-kejahatan yang ditebarkan oleh media-media massa.



Ref:
"Jimmy Savile Scandal Has the Potential to Spiral Beyond Control"; thetruthseeker.co.uk; 22 Oktober 2012

"Jimmy Savile: A Prime Example of an Entertainment Industry Abuser Protected by the Elite"; Vigilant Citizen; vigilantcitizen.com; 15 Oktober 2012

No comments: