Perdana Menteri Turki Tayyep Erdogan boleh "jumawa" dengan keberhasilannya menyingkirkan militer ke pinggiran dan memenjarakan ratusan wartawan serta kalangan intelektual lainnya untuk tampil sebagai "diktator baru" Turki. Namun kini angin mulai berbalik arah. Setelah aksi-aksi demonstrasi yang nyaris menumbangkan kekuasaannya beberapa bulan lalu serta kegagalan "proyek Syria" yang telah menguras habis tenaganya, kini aparat penegak hukum mulai "memberontak" terhadap dirinya dengan melakukan serangkaian aksi penangkapan terhadap kroni-kroni Erdogan karena dugaan korupsi.
Atas ulah para penegak hukum ini, ironisnya Erdogan justru menuduhnya sebagai "konspirasi kotor" dan memecat beberapa pejabat kepolisian. Dipastikan hal itu akan semakin membuat musuh Erdogan semakin banyak dan kuat dan kebencian publik kepadanya pun semakin besar.
Tuduhan Erdogan dan aksi pemecatan tersebut dilakukan Erdogan setelah polisi menggerebek kantor-kantor pebisnis terkemuka Turki yang dikenal sebagai kroni Erdogan. Dalam aksi tersebut polisi juga menangkap beberapa pejabat pemerintah dan putra-putra dari 3 orang menteri dalam kabinet Erdogan karena dugaan terlibat korupsi.
Media-media Turki melaporakan bahwa polisi telah menggeledah rumah Suleyman Aslan, CEO bank pemerintah "Halkbank", dan menyita beberapa kotak sepatu berisi uang tunai bernilai $4,5 juta. Selain menggeledah antor-kantor bank tersebut, polisi juga menahan Reza Zarrab, pebisnis asal Azerbaijan yang menikah dengan seorang bintang pop Turki. Sebanyak 51 orang kini telah ditahan oleh polisi.
Yang menarik adalah fakta bahwa aksi penggerebegan yang dipimpin oleh Jaksa Zekeriya Oz tersebut mendapat dukungan dari Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc. Keduanya tokoh tersebut, sebagaimana Presiden Abdullah Gul, adalah pengikut setia Fethullah Gulen, seorang tokoh spiritual berpengaruh Turki yang tinggal di Amerika. Awalnya Erdogan juga pengikut Gulen, namun setelah berkuasa ia mulai menjaga jarak terhadapnya dan membangun jaringan kekuasaan sendiri.
Dalam aksi-aksi demonstrasi menentang Erdogan musim panas lalu yang dipicu oleh pembongkaran Lapangan Thaksin, para pejabat pengikut Gullen seperti Gul dan Arinc secara tersirat mendukung aksi tersebut. Spekulasi pun mencuat, operasi aparat keamanan terhadap orang-orang dekat Erdogan ini merupakan langkah yang dilakukan Fethullah Gulen untuk menyingkirkan Erdogan dalam pemilihan presiden mendatang dan memberi jalan bagi Abdullah Gul untuk tetap berkuasa.
Insya Allah tidak lama lagi akan saya tuliskan lagi analisa yg lebih mendalam tentang kasus ini. Sangat menarik tentunya.
3 comments:
sangat menarik bang adi ,kalau yang menghancurkan islam justru orang orang munafik saya sangat berharap jatuhnya erdogan dan di seret ke pengadilan nampaknya siapa yang menebar angin dia yang akan menuai badai mungkin tinggal selangkah lagi dosa tak berampun erdogan terhadap rakyat suriah kekejian erdogan terhadap rakyat suriah sungguh sangat bengis dan jahat kalau turky tak mendukung teroris tentu tak akan separah ini dan saudi tak dapat berbuat banyak dan dosa raja abdullah di yordania sama naman lebih parah erdogan dan mentri luar negrinya sangat berharap dan berdoa semoga ada pembalasan terhadap manusia keji dan bengis ini diatas langit ada langit lagi diatas kekuasaan ada yang lebih kuasa lagi semoga tahun 2014 tahun tahun suram untuk erdogan
sekular mendukung khalifah uthmaniah baru...turki takkan dapat memimpin arab kata menteri mesir..fahmy jiran yang jahat yang masih belum bertaubat baru saja mengerti kejahatan al qaeda setelah FSA- salem Idris lari dari perang meninggalkan bala tenteranya yang kini bagaikan kehilangan bapa ayam
erdogan kawan yahudi laknat.cepat bunuh erdogan
Post a Comment