Friday, 4 August 2017

INDONESIA NYARIS PUNAH, KITA MASIH SAJA LENGAH

Oleh: Irvan Rahfiansah


Indonesian Free Press -- Karena Lengah,
Hari ini kita masih saja ribut menyoal Garam, maka esok lusa kita akan kehilangan lautan.
Karena Lengah,
Kita ribut persoalkan tepuk anak shaleh.
Maka esok lusa, kita benar-benar kehilangan anak-anak shaleh.
Karena kita,, 
Lengah.
***

Perhatikan...
1. Konstruksi pembangunan Kereta Api cepat Jakarta - Bandung sudah dimulai 7 juli 2017. Biaya investasi 6 milliar dollar (setara dengan 78 Triliun rupiah).
Tapi kita Pribumi, masih saja ribut soal import bumbu dapur - garam.
2. Belum lama ini,, pinjaman dari China Development Bank di setujui sebesar 4,5 milliar dollar (setara 58 Triliun rupiah) tapi secara tiba-tiba dan Sekonyong-konyong, promosi pemasaran Kota Meikarta di luncurkan. Padahal konon belum ada izin.
Yang jadi pertanyaan kemudian adalah,
Kira-kira, mana yg lebih dulu ???
perencanaan proyek Meikarta kah.. ?
atau perencanaan pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung.. ?
Lalu kemudian, Apakah proyek Kereta Api cepat ini memang sengaja dibangun demi untuk memperlancar pemasaran properti yang dibangun Meikarta ini.. ? Sehingga mampu meningkatkan nilai jual proyek mereka.. ?
Sementara itu, pinjaman untuk membiayai pembangunan Kereta Api cepat Jakarta - Bandung, di jamin oleh pemerintah dan dibiayai oleh BUMN yg lagi-lagi dengan pinjaman (HUTANG).
Dan kita Pribumi, masih saja diributkan dengan bumbu dapur (Garam) dan tepuk anak shaleh.
3. Oooowh jadi,, pemerintah ini ngotot menggunakan teknologi buatan China dalam proyek Kereta Api cepat Jakarta - Bandung karena ada proyek Meikarta, Cantik bukan..?
Aah, mudah-mudahan saja jalur Jakarta - Bandung itu hanya kebetulan. Bukan karena ada Meikarta.
Atau jangan-jangan, memang ..
Kalau dugaan saya ini benar, maka alangkah hebatnya kita ini..
Ditengah ancaman kebinasaan,, kita pribumi masih sempat ribut menyoal bumbu dapur dan leyeh-leyeh di sela waktu luang. Kerja pagi, sore pulang.. berdoa kemudian, kerja lagi...
4. Nilai Proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung senilai 6 milliar dollar (setara dengan 78 Triliun), dengan komposisi kepemilikan 40% China dan 60% Konsorsium BUMN (PSBI).
https://m.cnnindonesia.com/…/konstruksi-kereta-cepat-jakar…/
kelihatannya China baik banget ya pada Indonesia..
eits nanti dulu,, ini coba sy buka hitungannya dari total nilai konstruksi dan pengadaan material.
Dari seluruh material pembangunan,
70% diantaranya adalah pengadaan atau Import dari China, dan lokal contennya hanya 30%.
http://m.kontan.co.id/…/nilai-kontrak-kereta-cepat-jakarta-…
Artinyaaa, Pihak China mendapatkan paket pekerjaan sebesar 70% x 6 milliar dollar = 4,2 milliar dollar, Sementara Indonesia hanya kebagian sisanya, yaitu sebesar 1,8 milliar dollar (itu pun masih ada sub-kontrak perusahaan China).
Jadii, bagi pihak China... 
Meskipun proyek ini belum beroperasi, namun mereka sudah untung besar.
Sementara kita,, Indonesia,, ya seperti biasa,, menanggung resiko sebesar 100% atas segala yg mungkin terjadi dengan proyek tersebut. Artinyaaa,, Pemerintah Indonesia harus menjamin utang sebesar 6 milliar dollar, atas keuntungan-keuntungan yg nyaris seluruhnya dinikmati China dan Konglomerasi Taipan.
Luar biasa Edann, bukan?
Ya .. mirip politik Babi Lapar dalam lakon bisnis James Riyadi. (Baca; Lippo Way)
***
Alangkah malangnya negeri ini,
negeri mayoritas muslim,, sekaligus surga bagi para rente dan pemakan #riba ..
Hampir semua kita, sibuk dgn pekerjaan,, lalu mencari tambahan agar semua beban hutang dan setoran bisa terbayarkan, yg penting perut kenyang, keluarga riang ...
allahuyahdiik.***

No comments: