Wednesday, 18 October 2017

BIN DAN BAIS HARUS PROAKTIF SIKAPI ISYU PRIBUMI

Badan Intelijen Negara (BIN)
dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) harus proaktif dalam
mendapatkan informasi siapa
sebenarnya aktor intelektual
di balik hiruk pikuk di sosial
media yang memojokkan
pribumi. Patut diduga ada penjajah dan komprador di
negeri ini, ada pihak-pihak
asing yang memiliki agenda
strategis di kawasan asia
pasifik yang tidak
menginginkan bangsa Indonesia untuk bersatu dan
bangkit. Harus diselidiki
apakah ada aktor intelektual
dibalik pihak yang
mempersoalkan dan
melaporkan ke pihak Kepolisian terkait penggunaan
kata pribumi dalam pidato
pak Anies.
Pribumi Indonesia merupakan
sebutan lain dari orang
Indonesia asli tertulis dalam undang-undang Dasar 45. Pasal
6 UUD 45 sebelum amandemen
dan pasal 26 tentang
kewarganegaraan disebutkan
adanya bangsa orang-orang
Indonesia asli. Sejarah pergerakan nasional pun jelas
menceritakan pergerakan
nasional diawali dengan
didirikannya organisasi-orga
nisasi pribumi seperti Taman
Siswa, Serikat Dagang Islam, Budi Utomo yang kemudian
pribumi melebur menjadi satu
menamakan diri sebagai
Bangsa Indonesia dalam
peristiwa Sumpah Pemuda
1928. Tidak ada yang rasis dengan
istilah pribumi justru di dalam
pribumi ada berbagai macam
suku dan agama yang bersatu
yang memiliki rasa
nasionalisme Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika ada di
dalam entitas pribumi itu
sendiri. Lalu kenapa pribumi
dikatakan rasis? Saya
menduga ada rekayasa dibalik
stigma tersebut, sudah ada buktinya yaitu paska
kerusuhan Mei 98 ada pihak-
pihak yang telah berhasil
mempengaruhi Habibie untuk
mengeluarkan inpres yang
melarang penggunaan kata pribumi dalam administrasi
pemerintahan, ditambah juga
amandemen uud 45 pasal 6,
orang indonesia asli
digantikan dengan warga
negara indonesia. Rekayasa tersebut telah memutus mata
rantai sejarah Bangsa
Indonesia, ada upaya
pendegradasian entitas bangsa
digantikan dengan warga
negara, padahal konsep negara kita kebangsaan
bukan kewarganegaraan.
Saya yakin ini merupakan
bagian dari Perang asimetris
yang sudah hampir di
menangkan oleh musuh- musuh bangsa Indonesia.
Saya mengajak seluruh
masyarakat untuk membuka
kembali buku Sejarah
pergerakan nasional agar kita
tidak mudah di peralat oleh pihak-pihak yang tidak ingin
Pribumi mandiri berdiri di atas
kakinya sendiri. Bagi yang
tidak setuju dengan istilah
pribumi janganlah terburu-
buru memojokkan atau bahkan mempersalahkan
istilah tersebut, silahkan cari
tau lebih dalam lagi tentang
pribumi Indonesia jangan
terjebak dengan propaganda
sesat yang disebarkan oleh penjajah dan kompradornya.
"Masa mengucapkan pribumi
di negaranya sendiri takut?
Ini sudah tidak wajar,
tandanya persepsi kita sudah
dijajah oleh bangsa lain. Salam Pribumi Indonesia
Bastian P Simanjuntak
Presiden GEPRINDO 11 jam · Publik

No comments: