Monday, 16 October 2017

Kirim Kapal Induk ke-2, Trump Mulai Wujudkan Ancamannya ke Korut

Indonesian Free Press -- Setelah seminggu membuat pernyataan bernada ancaman kepada Korea Utara (Korut), Presiden AS Donald Trump diam-diam mengirimkan kapal induk kedua yang dipenuhi oleh 7.500 marinir.

Minggu lalu Trump mengatakan bahwa situasi krisis Korut seperti 'ketenangan menjelang badai'. “This is the calm before the storm,” katanya.

Secara tersirat ia mengancam akan 'mengirim badai' ke Korut. Dan ancaman itu semakin mendekati kenyataan dengan pengiriman kapal induk bertenaga nuklir USS Theodore Roosevelt ke Semananjung Korea. Semakin bertambah runyam setelah pengiriman kapal induk ini dilakukan menyusul rumor tentang rencana Korut menembakkan sejumlah rudal bersamaan dengan pembukaan Kongres Partai Komunis Cina pada 18 Oktober.


Seperti dilaporkan Zero Hedge, 13 Oktober, kapal induk tersebut telah meninggalkan pangkalannya di San Diego minggu lalu. Kemenhan AS mengumumkan bahwa kapal induk itu akan menjalankan misi di barat Pasifik dan Timur Tengah. Namun, media-media Korea Selatan menyebut bahwa kapal induk itu dikirimkan untuk memperkuat militer Amerika di Semenanjung Korea.

"Kapal ini diperkirakan akan tiba dalam beberapa minggu, di tengah kekhawatiran tentang rencana ujicoba rudal nuklir Korut," tulis laporan itu.

Saat tiba di kawasan tersebut, USS Theodore Roosevelt akan bergabung dengan kapal induk sekelas seharga sekitar Rp60 triliunan, USS Ronald Reagan.

Dalam sebuah pernyataan Admiral Steve Koehler, komandan gugus tempur (strike group) yang dipimpin kapal induk USS Theodore Roosevelt, mengatakan bahwa kapal induk ini mengangkut 7.500 pasukan tempur dan marinir yang siap perang.

"Setelah hampir setahun menjalani misi pelatihan dan integrasi, seluruh tim telah siap sebagai kekuatan tempur dan siap untuk menjalankan misi yang ditugaskan negara," katanya.

Dalam pertemuan dengan para komandan militer Amerika minggu lalu, Trump mengejutkan para hadirin termasuk para wartawan, ketika ia berkata, "Anda tahu apa arti ini semua (pertemuan dengan para komandan militer)? Mungkin ini adalah keheningan menjelang datanganya badai," kata Trump dengan mengulang frasa terakhir itu dua kali.

Seorang wartawan pun bertanya, "Apakah badai itu, Iran, ISIS atau lainnya?"

Trump pun membalas: "Anda akan tahu nanti."(ca)

2 comments:

Kasamago said...

Dunia semakin tak menentu dg konflik yg sengaja di tuai para petualang perang..

Anonymous said...

Coba kalo berani kita liat Amerika biasa' kalo ngancam ini baru menggertak nun surut dg sendirinya ini sering terjadi di Iran sudah menghitung hitung tak menang surut perlahan lahan lalu menghilang Amerika lagi mengukur kekuatan Korut kalo hitungan tak menang mundur selagi Rusia dan Cina memback up Korut jangan harap Amerika menang