Tuesday 19 June 2018

HORMATILAH HABIB

Rejal Kher Wal Ngakak
HORMATILAH CUCU BAGINDA RASULILLAH SAW !....baca sampai hbs ya biar faham inilah kdudukan wali wali allah d luar habaib ........terhadap para durriah nabi krn faham betul padahal magom nya kelas wali Allah swt.....bandingkan dg para pencaci habaib dan yg benci arab.......nyungsep lah.....klu kita tdk meniru mau niru siapa ......inilah kecinta an nabi kita durriah dan wali wali nya Allah swt.........
Al-Habib Abu Bakar Bin Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA bercerita :
- ﻭﻗﺪ ﺭﻭﻱ ﺃﻧـّﻪ ﺍﻱ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻴﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻌﺮﺑﻲ ﺍُﺗﻲ ﺇﻟﻴﻪ ﺑﺒﻌﺾ ﺍﻷﺷﺮﺍﻑ ﻟﻴﻌﻠﻤﻪ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﺄﺟﻠﺴﻪ ﻋﻠﻰ ﺷﻲﺀ ﻣﺮﺗﻔﻊ ﻭﺟﻠﺲ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺗﺤﺘﻪ ﻭﺟﻌﻞ ﻳﺒﻜﻲ ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻟﻪ : ﻗﺎﻝ ﺟﺪّﻙ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠّﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻛﺬﺍ
- ﻭﻗﺪ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻌﺎﺭﻑ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﺑﻮ ﻳﺰﻳﺪ ﺍﻟﺒﺴﻄﺎﻣﻲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻪ ﺳﻘّﺎﺀ ﻓﻲ ﺑﻴﺖ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺟﻌﻔﺮ ﺍﻟﺼﺎﺩﻕ ﺑﻦ ﻣﺤﻤّﺪ ﺍﻟﺒﺎﻗﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ
- ﻭﻛﺎﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻣﻌﺮﻭﻑ ﺍﻟﻜﺮﺧﻲ ﺑﻮّﺍﺑﺎً ﻋﻠﻰ ﺩﺍﺭ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﻣﻮﺳﻰ ﺍﻟﺮﺿﺎ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ﺍﻟﺴﻼﻡ
Sungguh telah diriwayatkan bahwa As Syeikh Muhyiddin Ibnul Aroby RA suatu saat didatangi seseorang yg membawa seorang Habib untuk diajar ilmu, oleh Beliau RA sang Habib didudukkan ditempat yg tinggi sementara Beliau RA duduk dibawahnya, sambil menangis.😥😥😥 Beliau memulai (meriwayatkan hadits) dg berkata : Kakekmu Baginda Rasulillah SAW bersabda begini.


Tidak hanya Beliau RA, As Syeikh Al-Arif Billah Abu Yazid Al-Busthomy RA .......menjadi tukang air dirumah Al Imam Jakfar As-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir RA........
Sementara Al Imam Ma'ruf Al-Kharqi RA........ menjadi penjaga pintu dirumah A Sayyidina Ali Bin Musa Ar-Ridho RA........... Al Habib Abu Bakar Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA, Rosyfatus Shodi Min Bahri Fadloili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 165, Tahqiq Sayyid Ali Asyur
Coba perhatikan, betapa tawadu'nya seorang Al Imam besar seperti Al-Imam Ibnul Araby RA....... kepada muridnya hanya karena Ia seorang Habib, cucu Baginda Rasulillah SAW hingga rela mengajar Hadits dg duduk dibawah sementara Sang Habib Beliau RA dudukkan ditempat yg lebih tinggi..........
Dan betapa agungnya akhlak Al-Imam Abu Yazid al-Busthomy RA hingga merelakan dirinya menjadi tukang air dirumah cucu Baginda Rasulillah SAW, As Sayyidina Ja'far As-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir Bin Ali Zainal Abidin Bin Husain Bin Fathimah Az-Zahra binti Rasulillah SAW.
Dan Betapa luhurnya juga akhlaq Al-Imam Ma'ruf Al-Kharqi RA yang rela menjadi penjaga pintu rumah Sayyidina Ali Ar-Ridho bin Musa Al-Kadzim bin Ja'far As-Shadiq RA.
Siapakah orang pesantren yg tidak kenal tiga Ulama agung diatas ?.......
Catatan.............
Kitab " Rosyfatus Shodi " mendapat kata sambutan dari As Sayyid Ahmad Zaini Dahlan Al Hasani RA, Guru dari As Sayyid Bakri Syatho RA, pengarang kitab "I'anatut Tholibin".
Tidak salah jika seorang ahli hikmah atau wali wali Allah swt ada yg berkata :
ﺣﺐ ﺁﻝ ﺑﻴﺖ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻻ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﺍﻟﻰ ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺑﻞ ﺍﻟﻰ ﻗﻠﺐ ﺻﺤﻴﺢ
Mencintai keluarga Baginda Rasulillah SAW tidak butuh Hadis Sahih tapi butuh hati yg sahih. Faham ta he kelompok sebelah......tobat to jal.......
Mengapa begitu ? karena semua para habaib bagaimanapun keadaannya baik yg Istiqomah mengikuti jejak para pendahulunya atau yg tidak adalah anak cucu Baginda Rasulillah SAW yg wajib kita agungkan dan wajib kita cintai karena maqom Datuknya, Baginda Rasulillah SAW.
Maka tidak heran jika Al-Habib Abu Bakar Bin Syihabuddin RA dalam kitabnya membuat bab dg nama " Wujubi Ikromis Syarif Hattal Mukhthi' " yg berisi cerita sebagaimana berikut :
ﻭﺟﻮﺏ ﺇﻛﺮﺍﻡ ﺍﻟﺸﺮﻳﻒ ﺣﺘﻰ ﺍﻟﻤﺨﻄﻰﺀ
ﻋﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﻤﻐﺮﺑﻲ ﺍﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﺑﺎﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﺍﻟﺸﺮﻳﻔﺔ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻌﺎﺑﺪ ﺃﺑﻮ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻔﺎﺳﻲ - ﻭﻫﻤﺎ ﺑﺎﻟﺮﻭﺿﺔ ﺍﻟﻨﺒﻮﻳﺔ - ﺇﻧﻲ ﻛﻨﺖ ﺃﺑﻐﺾ ﺃﺷﺮﺍﻑ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﺑﻨﻲ ﺣﺴﻴﻦ ﻟﻤﺎ ﻳﻈﻬﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻌﺼﺐ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﻳﺘﻈﺎﻫﺮﻭﻥ ﺑﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﻉ ، ﻓﺮﺃﻳﺖ - ﻭﺃﻧﺎ ﻧﺎﺋﻢ ﺑﺎﻟﻤﺴﺠﺪ ﺍﻟﻨﺒﻮﻱ ﺗﺠﺎﻩ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﺍﻟﺸﺮﻳﻒ
ﻭﻫﻮ ﻳﻘﻮﻝ : ﻳﺎ ﻓﻼﻥ - ﺑﺎﺳﻤﻲ - ﻣﺎ ﻟﻲ ﺃﺭﺍﻙ ﺗﺒﻐﺾ ﺃﻭﻻﺩﻱ ؟
ﻓﻘﻠﺖ ﺣﺎﺷﺎ ﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﺃﻛﺮﻫﻬﻢ ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻛﺮﻫﺖ ﻣﻨﻬﻢ ﻣﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﻦ ﺗﻌﺼﺒﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ
ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻲ : ﻣﺴﺌﻠﺔ ﻓﻘﻬﻴﺔ , ﺃﻟﻴﺲ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺍﻟﻌﺎﻕ ﻳﻠﺤﻖ ﺑﺎﻟﻨﺴﺐ ؟
ﻗﻠﺖ : ﺑﻠﻰ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
ﻓﻘﺎﻝ : ﻫﺬﺍ ﻭﻟﺪﻱ ﻋﺎﻕ
ﻗﺎﻝ : ﻓﻠﻤﺎ ﺍﻧﺘﺒﻬﺖ ﺻﺮﺕ ﻻ ﺃﻟﻔﻰ ﻣﻦ ﺑﻨﻲ ﺣﺴﻴﻦ ﺃﺷﺮﺍﻑ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﺃﺣﺪﺍ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﻐﺖ ﻓﻰ ﺇﻛﺮﺍﻣﻪ
[Bab Wajibnya Menghormati Seorang Syarif (Habib) Walaupun Bersalah]
Diriwayatkan dari As Syaikh Ali Bin Muhammad Al-Maghrabi RA bahwa As Syeikh Abid Abu Ali Al-Fasi RA bercerita kepada Beliau RA disaat ada di Raudhah, Dulu, aku benci pada para Habaib Madinah, keturunan As Sayyidina Husain RA karena mereka menampakkan permusuhan pada golongan Ahlus Sunnah dan mereka terang-terangan melakukan BID'AH.
Disaat aku tidur di Mesjid Nabawi, diarah kuburan Beliau SAW .........aku bermimpi bertemu Baginda Rasulillah SAW dan Beliau SAW memanggilku,
Wahai Fulan, kenapa kau membenci anak-cucuku ?
Tidak mungkin hamba benci pada anak cucumu, yg hamba benci adalah perlawanan mereka terhadap Ahlus Sunnah (jawabku).
Beliau SAW berkata : ini, ada pertanyaan fiqih (yg harus kau jawab), Bukankah anak yang durhaka tetap bernasab (pada orang tuanya)?
Aku menjawab : Iya benar Ya Rasul...
Beliau SAW berkata lagi : Ini (Habib yg kau benci) adalah anakku yg durhaka.
As Syeikh Abid RA berkata : Setelah aku terbangun dari tidurku mulai saat itulah tidaklah aku bertemu dengan salah satu keturunan Bani Husain dari Para Habaib Madinah kecuali aku sangat memuliakannya.
[Al Habib Abu Bakar Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA, Rosyfatus Shodi Min Bahri Fadloili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 263, Tahqiq Sayyid Ali Asyur Cet. DKI. Lihat Al-Muqrizy, Fadlu Alil Bait, hal. 111].
Dalam cerita di atas dengan tegas Baginda Rasulillah SAW menegur As Syeikh Abid RA yg khilaf karena telah membenci sebagian anak cucu-Nya dengan berkata :
Apakah anak yg durhaka terputus hubungan nasabnya dg orang tuanya ?
Maka makna dari cerita ini, ummat Islam wajib mengagungkan para Habaib tanpa tebang pilih karena seluruhnya adalah anak cucu Baginda Rasulillah SAW. Faham
Jika salah satu dari mereka melakukan kesalahan maka kewajibannya adalah mengingatkan atau menasehatinya bukan membenci apalagi memusuhi.
Insya Allah cerita diatas bisa membuahkan cinta dalam hati pembaca kepada anak cucu Baginda Rasulillah SAW.
Jika tidak juga mengetuk pintu hati maka seorang penyair berkata :
ﺇﺫﺍ ﻗﺴﺎ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻟﻢ ﺗﻨﻔﻌﻪ ﻣﻮﻋﻈﺔ
ﻛﺎﻷﺭﺽ ﺇﻥ ﺳﺒﺨﺖ ﻟﻢ ﻳﻨﻔﻊ ﺍﻟﻤﻄﺮ
Ketika hati sudah padat maka tidak ada mauidzah (nashihat) yg mempan.
Bagaikan tanah ketika gersang dan tidak subur maka hujan pun tak berguna apa apa.....semoga para habaib nya yg syiah kembali kpd ajaran datuk datuknya yg magom nya sundul langit.........ada apa cari org lain yg g jelas kembalilah kpd datuk datuk antum sayangi dzatiyyah yg ada d diri antum semuanya ......walafu sukron doakum dari ana yg d srh para habaib yg d belakang ana......sollu alan nabi

No comments: