Saturday 30 June 2018

Iri dan Resah, Saudi-Yordania atas Aktifitas Turki di Jerussalem Timur

Indonesian Free Press -- Saudi Arabia dan Yordania serta Otoritas Palestina merasa resah dengan langkah Turki di Jerussalem Timur. Demikian laporan media Israel Haaretz seperti dikutip Sputnik News, Jumat(29 Juni). 

Sebagaimana laporan itu ketiga pemerintahan Arab tersebut telah mengingatkan Israel untuk bertindak lebih keras terhadap Turki yang dianggap telah memanfaatkan isyu Palestina, terutama Jerussalem, untuk kepentingan politik Turki. 


Turki telah memindahkan kantor kedutaannya ke Jerussalem Timur, yang dianggap sebagai ibukota Palestina, sebagai respon atas langkah Amerika membangun kedutaan di Jerussalem Barat yang dikuasai Israel. Turki juga telah meningkatkan aktifitas sosial di Jerussalem Timur untuk meraih simpati warga Palestina.

"Ha'aretz menyebutkan bahwa trio Arab (Saudi, Yordania dan Otoritas Palestina) telah mengingatkan Israel tentang 'upaya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengklaim kepemilikan isyu Jerusalem (al-Quds)," tulis Sputnik.

Menurut laporan itu, Saudi Arabia merasa keprihatinan  atas langkah Erdogan untuk memanfaatkan isyu Jerussalem untuk meningkatkan citranya di hadapan negara-negara Islam di dunia untuk mengklaim sebagai pemimpin Islam sebenarnya yang berani melawan Israel dan Amerika. Sementara Yordania menyebut Israel telah 'tidur di bawah roda' dengan mengabaikan langkah Turki di Jerussalem Timur. Sementara bagi Otoritas Palestina, langkah Turki tersebut hanya menguntungkan kelompok perlawanan lain, yaitu Hamas. Demikian sebut Ha'aretz.

Media terkemuka Israel itu menyebutkan sejumlah aktifitas Turki yang dianggap membahakan itu di antaranya pembagian donasi kepada sejumlah organisasi Palestina. Juga disebutkan aktifitas tur-tur ibadah ke tempat-tempat suci Islam di Jerussalem, yang diorganisir oleh organisasi-organisasi yang terkait dengan partai politik Erdogan. Turki juga dianggap telah memprovokasi aksi-aksi demonstrasi di sekitar Haram al-Sharif, al Aqsa.

Mengutip sumber-sumber kepolisian Israel, kepentingan Turki juga disebut telah berusaha membeli sejumlah 'real estate' di Jerussalem Timur demi 'memperkuat cengkeraman' Turki.

Turki adalah negara Islam yang paling keras membela Palestina terkait krisis yang tengah berlangsung di Gaza saat ini, ketika puluhan warga Palestina meninggal dibunuh Israel dan ribuan lainnya terluka ditembaki Israel. Dan pada saat yang sama Amerika memindahkan kedutaannya ke Jerussalem, yang menyulut kemarahan ummat Islam di dunia.

Karena kekejaman Israel itu Turki telah mengusir Dubes Israel dan memindahkan kedubes Turki ke Jerussalem Timur. Israel membalas dengan mengusir Konjen Turki di Jerussalem.(ca)

No comments: