Wednesday, 23 May 2018

Hikmah Pertemuan Prabowo-Anwar Ibrahim

Indonesian Free Press -- Ketua Partai Gerindra dan bakal presiden Indonesia 2019 Prabowo Subiyanto bertemu diam-diam dengan calon pemimpin Malaysia Anwar Ibrahim. Demikian informasi yang disampaikan wartawan senior dan 'orang dekat' Prabowo Subiyanto dalam Nanik S Deyang dalam trit-nya di Facebook, kemarin (23 Mei).

"Namun rupanya semalan Pak PS diterima Pak Anwar Ibrahim beserta sang istri yg sekarang duduk sebagai Wakil Perdana Menteri baru Malaysia, Wan AZizah Wan Ismail, jadilah kemarin mendadak Pak PS terbang ke Malaysia, dan pagi ini sdh mendarat lagi di Jakarta," tulis Nanik.

Menurut Nanik, pada malam kemenangan Datuk Mahathir beberapa waktu lalu, Prabowo langsung menilpon kawan-kawannya di Malaysia, yg merupakan orang-orang dekat Datuk Mahathir dan istrinya, Wan Azizah, yang baru dilantik sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia. Khusus dengan Wan Azizah Pak PS sdh lama bersahabat, maklum dulu Pak PS SMP-nya pernah di Malaysia, demikian tulis Nanik. Dan ternyata keinginan Prabowo untuk mengucapkan selamat utk Wan Azizah sekaligus bertemu Anwar Ibrahim, mendapat tanggapan positif dari keduanya.

Dalam pertemuan tersebut, selain Prabowo memberi selamat bagi Wan Azizah, juga disertai dengan diskusi antara mereka bertiga (Prabowo, Anwar Ibrahim dan Wan Azizah) membahas soal reformasi di Malaysia .Tak hanya itu, Anwar Ibrahim yang telah digadang-gadang bakal menggantikan Mahathir Muhammad kelak, juga berjanji mau membantu dan memberikan support kepada Prabowo untuk 'nyapres' tahun 2019. Tak hanya itu, tambah Nanik, Anwar juga berjanji membawa Prabowo dalam waktu dekat bertemu Presiden Turki Reccep Erdogan.

"Masyallah, tiba-tiba bermimpi, negara -negara Islam dengan para Pemimpin berkarakter akan muncul di suatu zaman, dan bersatu tidak mudah dibelah...Aamiin YRA," tulis Nanik dalam tritnya.

Jika benar kelak Prabowo dan Anwar Ibrahim benar menjadi pemimpin Indonesia dan Malaysia, seolah ini adalah sebuah mimpi yang indah. Ketika dua orang calon pemimpin harus menjalani tempaan yang sangat berat, pada akhirnya berhasil meraih cita-citanya dan bisa membawa bangsanya meraih cita-citanya, masyarakat adil dan makmur.

Saya (blogger) tidak bisa manahan diri untuk tidak menulis tentang pertemuan ini. Di tengah-tengah kondisi ummat Islam yang berada di titik terendah, ketika 1,5 miliar ummat di seluruh dunia tidak berdaya menghentikan negara Israel yang berpenduduk 6 juta orang, membantai rakyat Palestina di depan umum, pertemuan tersebut seolah memberikan harapan besar. Saat dua negara Islam besar di Asia Tenggara yang strategis bersatu, dan ditambah Turki, maka harapan besar bahwa ummat Islam tidak lagi menjadi buih di lautan, akan terwujud. Sekaligus, harapan ini menguburkan perhatian saya pada Iran sebagai sumber inspirasi kebangkitan Islam. Iran, dengan faham Shiah-nya yang chauvinis dan cenderung anti-persatuan ummat, telah beberapa tahun ini saya kesampingkan.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Yap.. Iran seperti bermain dg dirinya sendiri, Kelak Indonesia adalah pemimpin dan koordinator pembebasan Al Quds.. semoga