Saturday, 19 May 2018

Turki Serukan 'Langkah Fisik' untuk Melindungi Palestina

Indonesian Free Press -- Turki menyerukan masyarakat internasional, khususnya dunia Islam, untuk mengambil 'langkah fisik' demi melindungi rakyat Palestina.

Hal ini disampaikan Presiden Turki Reccep Erdogan dalam pawai mendukung Palestina di Istanbul, Jumat (18 Mei), seperti dilaporkan Press TV.


"Tidak hanya dunia Muslim, ummat manusia keseluruhan telah gagal dalam ujian Al Quds. Dengan kekuatan Al Quds di kaki kita, mari kita berbaris bersama ... mari bersama-sama kita memerangi tiran dengan satu tangan, dengan satu kepalan tangan yang kuat," kata Erdogan di hadapan ribuan warga Turki simpatisan Palestina.

"Pendudukan Jerusalem, pelanggaran kesucian masjid al-Aqsa mosque, serta pelanggaran terhadapa hak-hak saudara kita warga Palestina...kita menyatakan bahwa kita tidak bisa menerima hal ini," kata Erdogan lagi.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah para pemimpin negara-negara Islam (OKI) mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak PBB untuk mengirimkan pasukan internasional untuk melindungi warga Palestina dari kekejaman Israel. Dalam pernyataan bersama usai pertemuan darurat OKI di Istanbul, Jumat (18 Mei), para pemimpin OKI mengutuk pembantaian puluhan warga Palestina oleh Israel dengan dukungan Amerika pada hari Selasa (14 Mei) di Jalur Gaza. 

OKI mendesak PBB untuk membentuk 'tim penyidik internasional' untuk menyelidiki kekejaman Israel di Gaza. Selain itu OKI juga mendesak dikirimkan 'pasukan pelindung internasional' untuk melindungi warga Palestina dari kejahatan Israel.

Israel menembak mati 62 warga Palestina dalam insiden hari Selasa di Gaza yang bersamaan dengan pembukaan Kedubes AS di Jerussalem. Selain itu lebih dari 2.700 warga Palestina juga terluka akibat tembakan Israel.

Desakan bagi pengiriman pasukan pelindung internasional ke Palestina juga disampaikan PM Palestina Rami Hamdallah pada pertemuan OKI.

"Kami menekankan perlunya tindakan segera untuk menyediakan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina yang telah menderita selama satu abad akibat pendudukan Israel," katanya.

Sementara Recep Tayyip Erdogan menyebut perlunya pasukan pelindung perdamaian internasional untuk melindungi rakyat Palestina yang setiap hari kehilangan anak-anak. Erdogan juga mengecam Amerika yang disebutnya telah 'menciptakan lebih banyak masalah' berkaitan dengan langkahnya memindahkan kedubesnya ke Jerussalem.

Sementara itu Dewan HAM PBB yang berbasis di Geneva, UNHRC, juga menyerukan dibentuknya komisi penyidik internasional ke Gaza serta mengutuk Israel yang dianggap telah 'menggunakan kekuatan berlebihan' terhadap warga Palestina.

Pada hari Kamis (17 Mei), Presiden Turki Reccep Erdogan menyatakan tekadnya untuk melindungi Jerussalem dari 'pencurian' Israel.

"Kami tidak akan membiarkan Jerussalem dicuri oleh Israel," kata Erdogan di hadapan massa simpatisan Palestina.

Erdogan menambahkan bahwa Turki akan berdiri di samping Palestia, apapun resikonya.

"Bahkan ketika seluruh dunia menutup mata, kami tidak akan membiarkan kekejian Israel. Kami akan tetap bersama saudara kita Palestina, tidak hanya dengan hati namun juga dengan semua kekuatan kita," tambahnya.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Jerusalem adalah ibu kota Sah Bangsa Palestina, sekarang dan selamanya