Indonesian Free Press -- Mahathir Mohammad (92 tahun) kembali terpilih sebagai perdana menteri Malaysia setelah partai yang dipimpinnya memenangkan pemilihan legislatif, Rabu (9 Mei). Dengan demikian, ia menjadi pemimpin pemerintahan terpilih yang tertua di dunia.
Seperti dilaporkan BBC News kemarin (Rabu, 9 Mei), penghitungan resmi terakhir menunjukkan bahwa faksi oposisi pimpinan Mahathir, Pakatan Harapan, berhasil meraih 113 kursi dari total 222 kursi parlemen. Ini sekaligus menghempaskan partai penguasa Barisan Nasional yang hanya meraih 79 kursi. Untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan Malaysia tahun 1957, Barisan Nasional harus menyerahkan kekuasaan kepada lawan politiknya.
Mengumumkan kemenangannya di Kuala Lumpur, Rabu petang, Mahathir mengataka bahwa koalisinya tidak hanya 'memenangkan sejumlah suara dan sejumlah kursi, namun mayoritas yang substansial'. Ia mengumumkan akan menggelar pesta kemenangan para hari ini (Kamis, 10 Mei). Ia juga mengatakan, tugas utamanya adalah 'menegakkan kembali hukum'.
Perdana Menteri Najib Razak belum berkomentar atas kekalahannya.
Mahathir Mohammad menjadi pemimpin Barisan Nasional sekaligus Perdana Menteri Malaysia selama 22 dari tahun 1981 sampai 2003. Di bawah kepemimpinannya, Malaysia tumbuh menjadi 'macan Asia' atau kelompok negara Asia yang ekonominya tumbuh pesat selama dekade 1990-an, meski juga mencatat sejumlah pelanggaran HAM.
Di antara kontroversinya yang terbesar adalah perselisihan dengan Deputi Perdana Menteri dan 'putra mahkota'-nya, Anwar Ibrahim, yang dituduh korupsi dan pelaku sodomi, pada tahun 1998.
Pada tahun 2016 Mahathir mengumumkan mundur dari Barisan Nasional dan bergabung dengan Pakatan Harapan setelah ia merasa 'malu' dengan bekas partainya yang dianggap telah 'tercemari korupsi'. Hal ini berkaitan dengan skandal mega-korupsi yang menerpa Perdana Menteri Najib Razak.(ca)
2 comments:
Luar biasa..
Ramai tidak berkeyakinan beliau boleh menang,tetapi Saya sendiri berkeyakinan Bila Tun Daim memulakan kempen ,kemenangan dalam tangan
Post a Comment