Sunday, 12 June 2016

Erdogan Ngambek di Pemakaman Muhammad Ali

Indonesian Free Press -- Presiden Turki Recep-Tayyip-Erdogan mempersingkat kunjungannya di Amerika untuk mengikuti pemakaman legenda tinju Muhammad Ali, karena kecewa dengan perlakuan yang diterimanya oleh petugas keamanan dan panitia upacara pemakaman.

Seperti dilaporkan Yahoo News, 10 Juni lalu, Erdogan memutuskan pulang ke negaranya sebelum berakhirnya prosesi pemakaman Ali, setelah ia ditolak untuk menjadi tamu kehormatan dalam prosesi tersebut. Salah satunya adalah ia dicoret dari daftar tamu yang diberi kesempatan untuk berpidato di hadapan para tamu dengan mengenakan pakaian khusus.

Laporan tersebut juga menyebutkan terjadinya pertikaian antara para pengawal pribadi Erdogan dengan petugas keamanan Amerika perihal posisi ruangan untuk Erdogan.

Perlakukan terhadap Erdogan ini mencerminkan dinginnya hubungan diplomatik Amerika dengan Turki saat ini yang memburuk setelah para pejabat Amerika termasuk Presiden Obama mengecam kediktatoran Erdogan. Sebaliknya Erdogan juga marah dengan langkah Amerika mendukung kelompok Kurdi dalam konflik Suriah.


Erdogan yang mengusung Islam sebagai legasinya sebagai pemimpinTurki, memuji Ali dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh Islam Amerikahari Kamis (9 JUni).

"Saya sekali lagi memohon kepada Allah untuk melimpahkan kasih sayangnya untuk Muhammad Ali, yang dengan kharismanya telah menuliskan namanya dengan tinta emas dan meninggalkan jejaknya di negaranya (Amerika) dan di seluruh dunia,” katanya.

Pada tahun 1976 Ali bertemu Deputi Perdana Menteri Turki, Necmettin Erbakan, di Istambul. Erbakan adalah mentor dari Erdogan.

Upacara pemakaman Ali sendiri berjalan lancar tanpa kehadiran Erdogan. Ribuan orang mengelu-elukan nama Ali di sepanjang jalan yang dilalui jenasah Ali di kota kelahiranya Louisville, Jumat (10 Juni). Ribuan karangan bunga diletakkan para pemuja Ali di rumahnya di masa kecil.(ca)

No comments: