Thursday, 9 June 2016

Pasukan Suriah Dekati Raqqa

Indonesian Free Press -- Pasukan Suriah yang dipimpin oleh unit Divisi ke-4 Mekanik dan milisi Elang Gurun, didukung oleh angkatan udara Rusia, milisi Hizbollah serta milisi dan pasukan khusus Iran, semakin mendekati ibukota kelompok ISIS, Raqqa.

Sampai pada hari Sabtu (5 Juni) pasukan gabungan ini telah berhasil menguasai kota Zakia dan wilayah sekitarnya. Kini pasukan Suriah dan sekutu-sekutunya tengah berusaha merebut pangkalan udara militer Tabaqa di selatan Raqqa untuk menyusun kekuatan merebut Raqqa.

Pasukan Suriah dikabarkan mengerahkan tank-tank modern buatan Rusia, T-90, menunjukkan pentingnya pentingnya pertempuran ini. Tank ini memegang peran sangat krusial dalam kemenangan-kemenangan pasukan Suriah akhir-akhir ini, khususnya setelah campur tangan Rusia tahun lalu. Tank ini dilengkapi dengan sistem pertahanan diri yang canggih, termasuk senjata elektronik yang mampu mengacaukan radar lawan selain lapisan baja aktif yang mampu meredam senjata anti-tank paling canggih lawan seperti rudal TOW dan Milan.

Seperti laporan IFP, sebagian pasukan ISIS bahkan telah melakukan evakuasi ke Deir Azzour untuk menghindari serangan penghancuran Suriah.

Bila Suriah bisa menguasai Raqqa, ini akan menjadi pukulan keras beruntun yang dilakukan Suriah dan Rusia terhadap pemberontak dan para pendukungnya seperti Amerika, setelah sebelumnya berhasil merebut Palmyra.

Namun situasi berbeda terjadi di Aleppo setelah pasukan Kurdi dukungan Amerika meninggalkan wilayah yang mereka kuasai setelah mendapat serangan gencar dari pemberontak Suriah. Pada tanggal 4 Juni Rusia melaporkan pasukan Kurdi Rusia (SDF) meninggalkan wilayah Sheikh Maqsoud di kota Aleppo setelah mendapat serangan gencar kelompok Al Nusra and Ahram al-Sham. Kelompok teroris ini menggunakan roket dan artileri menyerang wilayah tersebut hingga menewaskan 40 warga sipil dan militer serta melukai sekitar 100 orang lainnya.

Padahal sebelumnya SDF, yang didukung serangan udara Amerika telah berhasil merebut kota Manbij, sekaligus mengepung kelompok ISIS di wilayah itu. SDF juga berhasil menguasai wilayah Kabir al-Kabir, 5 kilometer di selatan Manbij. Namun mundurnya SDF ini telah mengurangi tekanan terhadap kelompok pemberontak di Raqqa, setelah sebelumnya terjadi 'perlombaan' untuk merebut Raqqa antara SDF dengan pasukan Suriah.

Media-media independen seperti Veterans Today menyebut penarikan pasukan SDF merupakan bentuk pengkhinatan Amerika terhadap Rusia untuk bekerjasama menumpas kelompok teroris.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

smpai kpn pun AS tk akan pernh menerjunkan pasukanny di Suriah melawan ISIS n pemberontak..

Penggunaan Jammer Shotra n Arena oleh tank Russia terbukti sangat manjur