Indonesian Free Press -- Perang Yaman memasuki babak baru dimana kelompok Houthi yang tengah berperang melawan agresor Saudi Arabia telah mampu menembakkan rudal ballistik secara akurat ke ibukota Saudi, Riyadh.
Seperti dilaporkan Business Standard, 7 Februari lalu, kelompok Houthi berhasil menembakkan rudal ballistik ke sebuah pangkalan militer Saudi di dekat Riyadh pada hari Minggu malam (5 Februari).
Tidak ada laporan tentang jumlah korban dalam serangan itu. Namun video yang beredar di media sosial memperlihatkan terjadinya ledakan-ledakan besar hingga menimbulkan kembang api di angkasa.
Menurut laporan sejumlah media, pemerintah Saudi menolak berkomentar tentang penembakan itu, namun sejumlah warga lokal melaporkan melalui media sosial bahwa sebuah rudal menghancurkan pangkalan militer di barat al-Mazahimiyah, sebuah kota di dekat Riyadh. Hal ini juga dikonfirmasi oleh laporan Al-Masdar News, bahwa kelompok Houthi telah mengumumkan keberhasilan penembakan rudal ballistik buatan Rusia jenis Scud berjuluk “Borkan” pada pukul 8:00.
Kantor berita Yaman SABA News, mengutip pernyataan jubir kelompok Houthi yang mengatakan bahwa penembakan tersebut sebagai 'ujicoba yang sukses' dari rudal ballistik jarak jauh yang presisi.
“Kami tegaskan bahwa ibukota Saudi Arabia kini berada dalan jangkauan rudal-rudal kami. Demi Allah, apa yang akan datang nanti akan lebih besar lagi,” lapor SABA.
Menhan sekaligus Deputi Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman, dikabarkan tengah bertemu presiden terguling Yaman yang didukung Saudi, Mansour Hadi, ketika serangan terjadi. Media Arab lain, The New Arab melaporkan bahwa pemeritah Saudi berusaha menutup-nutupi serangan itu dengan menyebutnya sebagai sebuah gempa bumi atau meteor jatuh. Sejumlah sumber menyebutkan pemerintah bahkan telah menetapkan kondisi darurat menyusul serangan ini.
Sebelumnya Yaman juga telah meluncurkan rudal ballistik jarak jauhnya ke kota Ta'if yang juga relatif dekat dengan kota Riyadh. Pada 31 Januari lalu sebuah rudal Borkan-1 yang diluncurkan Houthi bahkan dilaporkan telah menewaskan 80 pasukan koalisi pimpinan Saudi di pangkalan militer di Zuqar Island di Laut Merah. Serangan ini tidak dibantah maupun dibenarkan oleh Saudi Arabia.
Serangan rudal ballistik terbesar kelompok Houthi terjadi tahun lalu yang menewaskan ratusan pasukan koalisi pimpinan Saudi.(ca)
1 comment:
Wow amazing.. Trus kmana dong rudal2 pencegat pnya saudi yg ktanya bikininan amerika.. Apa g bkerja.. Bru di serang ma yaman aj g bisa nangkis... Apalagi di serang iran...
Post a Comment