Indonesian Free Press -- Pesawat-pesawat tempur Rusia melakukan aksi terbang rendah di atas kapal-kapal perang Amerika di Laut Hitam. Demikian laporan Washington Free Beacon, 14 Februari lalu. Hal ini kembali membuktikan bahwa Rusia berhasil mengalahkan Amerika dalam 'perang elektronik', setelah tahun lalu pesawat Su-24 juga melakukan aksi yang sama terhadap kapal perang Amerika USS Cook.
Menurut laporan tersebut insiden tersebut terjadi pada 10 Februari lalu, terjadi terhadap kapal peluru kendali USS Porter. Tidak tanggung-tanggung, insiden terjadi tiga kali berturut-turut. Aksi terbang rendah pertama dilakukan oleh dua pesawat Su-24, disusul oleh sebuah Su-24 dan terakhir pesawat angkut IL-38.
Perlu diperhatikan bahwa Rusia tidak akan berani melakukan aksi seperti itu sebelum meyakini telah mengunci sistem pertahanan udara Aegis yang terdapat pada semua kapal perang Amerika, sehingga tidak bereaksi terhadap pesawat-pesawat Rusia.
"Terdapat sejumlah insiden (terbang rendah) yang dilakukan oleh beberapa pesawat Rusia,” kata Navy Capt. Danny Hernandez, jubir European Command NATO berkaitan insiden ini.
“Hal itu dianggap sebagai tindakan-tindakan yang berbahaya dan tidak proffesional,” tambahnya.
Insiden ini terjadi pada saat Presiden Donald Trump menyatakan pernyataan bersayap tentang Rusia dan Presiden Vladimir Putin. Sementara hubungan kedua negara berada di tengah ketidak pastian, di satu sisi tampak munculnya rekonsiliasi namun di sisi lain justru muncul konfrontasi terutama di Ukraina dan wilayah Baltik.
Sebelumnya, bulan ini Presiden Trump mengatakan dirinya menghormati Presiden Rusia Vladimir Putin dan menolak menyebutnya telah menggunakan kekerasan terhadap oposisi.
“Saya menghormati banyak orang (termasuk Putin)," kata Trump kepada host Fox News, Bill O’Reilly.
“Namun itu tidak berarti saya akan bersama dia (Putin). Ia adalah pemimpin sebuah negara. Saya katakan, lebih baik bekerja-sama dengan Rusia daripada tidak. Namun apakah saya akan bersama mereka? Saya tidak tidak berfikir tentang itu,” tambahnya.
Pada bulan September 2016 lalu dua pesawat jet Rusia juga melakukan aksi terbang sangat dekat dengan pesawat patroli maritim P-8A Amerika di Laut Hitam. Kemudian, dalam insiden lainnya pada bulan April 2016, pesawat tempur Rusia beberapa kali terbang rendah di atas kapal USS Donald Cook.
Bulan lalu Rusia menggelar latihan perang yang melibatkan pesawat-pesawat pembom strategis dan menimbulkan kekhawatiran Amerika bahwa latihan itu melibatkan penerbangan ke dalam zona pertahanan udara Amerika. Dalam latihan itu dua pesawat pembom Tu-95 pembawa rudal nuklir terbang di dekat wilayah Jepang yang termasuk dalam wilayah pertahanan udara Amerika.
Insiden terakhir yang melibatkan kapal USS Porter terjadi di dekat wilayah Romania. USS Porter tengah berpartisipasi dalam latihan perang yang berjuluk 'Sea Shield' bersama sejumlah anggota NATO. Latihan berlangsung sejak 1 Februari hingga 10 Februari.(ca)
No comments:
Post a Comment