Press TV melaporkan, 18 April, bahwa kantor berita Saudi SPA News telah membenarkan adanya helikopter Saudi yang jatuh pada hari Selasa (18 April), namun tidak ada komentar tentang korban dan penyebab jatuhnya helikopter tersebut. Hal ini menyusul klaim kelompok perlawanan Yaman Houthi Ansarullah yang mengklaim telah menembak jatuh helikopter Saudi di Provinsi Ma’rib di timur-laut Yaman. Kelompok ini mengklaim setidaknya 13 orang tewas dalam serangan itu.
Ada sejumlah personil militer dari beberapa negara koalisi pimpinan Saudi, namun media Saudi menyebut sebanyak 12 tentara Saudi tewas dalam serangan itu.
Militer Saudi juga membenarkan jatuhnya helikopter tersebut, namun berdalih penyebabnya adalah 'salah tembak' rudal yang dilakukan pasukan Uni Emirat Arab. Sebaliknya, para pejuang Yaman bersikukuh bahwa pasukan loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh yang merupakan sekutu milisi Houthi, yang telah menembak jatuh helikopter tersebut.
Pemeerintah Saudi mengakui beberapa korban dalam insiden itu termasuk anggota pasukan khusus. Disebutkan juga bahwa penyelidikan kini tengah dilakukan untuk mengetahui penyebab insiden itu.
Saudi Arabia dan koalisinya melancarkan serangan besar-besaran atas Yaman sejak Maret 2015 untuk mengembalikan regim yang didukungnya, Abd Rabbuh Mansur Hadi. Akibat serangan ini lebih dari 10.000 warga Yaman tewas, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil.
Namun Saudi dan koalisinya juga mengalami banyak kerugian. Para pengamat menyebut jumlah pasukan Saudi, Uni Emirat dan Bahrain yang tewas mencapai lebih dari 500 orang. Sebagian besar dari mereka adalah korban senjata-senjata ampuh para pejuang Yaman, seperti rudal ballistik dan rudal anti-kapal. Para pengamat berspekulasi tentang peran Iran dan Rusia di belakang para pejuang Yaman. Namun sejauh ini tidak ada buktinya.
Para pejuang Yaman pada hari Selasa mengklaim berhasil menewaskan lebih dari 100 milisi dukungan Saudi dalam operasi militer di Provinsi Ta’izz sehari sebelumnya. Milisi yang tewas tersebut sebelumnya bersembunyi di kawasan perbukitan di luar kota Mokha yang direbut para pejuang.(ca)
1 comment:
Kiranya sutradara Ridley Scott berkenan membuat film Black Hawk Down lagi, Kali ini bkn di Somalia tapi Yaman..
Post a Comment