Monday, 10 April 2017

Serangan Amerika Gagal Total, 34 Tomahawk Ditembak Jatuh

Indonesian Free Press -- Rusia mengklaim bahwa hanya 23 rudal Tomahawk yang ditembakkan kapal perang Amerika ke pangkalan udara Shayrat, Kamis malam lalu (6 April), yang mencapai sasaran. Rusia tidak hanya sekedar 'membual', melainkan memperlihatkan bukti-bukti serangan. Klaim ini pun diikuti oleh Iran.

Media Inggris The Independent, Jumat (7 April) juga mengeluarkan laporan yang seperti mendukung klaim Rusia tersebut, dengan menyebutkan bahwa pangkalan udara Shayrat masih tetap beroperasi dengan beberapa pesawat tempur tinggal landas untuk melancarkan serangan udara ke wilayah Hama, hanya beberapa jam setelah serangan. The Independent bahkan menunjukkan gambar pesawat-pesawat tempur Suriah yang tidak tersentuh serangan meski parkir di tempat terbuka.

Situs Foxnews, sehari kemudian bahkan menulis: "Serangan Amerika Berdampak Sedikit bagi Assad" seraya melaporkan aktifitas yang tetap berjalan di pangkalan udara yang diserang Amerika. Silakan klik di sini.

Lalu kemana 36 dari 59 rudal Tomahawk lainnya yang diluncurkan Amerika?

Veterans Today hari ini (10 April) mengeluarkan laporan mengejutkan. Sebanyak 34 rudal Tomahawk berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Suriah dengan bantuan sistem pertahanan Rusia di Surih.

Lalu, mengapa otoritas Suriah dan Rusia tidak mengumumkan hal itu ke publik? Jawabannya adalah untuk tidak terlalu mempermalukan Amerika sehingga membuat Amerika kehilangan kontrol dan kemudian mendorong konflik yang lebih besar.

"Sistem pertahanan Suriah menyergap dan menghancurkan 34 rudal Tomahawk sebelum mencapai pangkalan Shayrat," tulis Veterans Today mengutip keterangan pejabat militer Suriah yang tidak disebutkan namanya.

"Apa yang terjadi dengan 34 Tomahawks yang ditembakkan dua kapal perang AS di Laut Mediterania? Jawabannya adalah: Sistem pertahanan Suriah menghancurkan ke 34 Tomahawk itu sebelum mencapai pangkalan udara Shayrat," tulis Veterans Today.

Menurut Veterans, radar-radar pertahanan udara Rusia dari sistem pertahanan S-300 dan S-400 berhasil menjejaki rudal-rudal Amerika yang diluncurkan melewati Lebanon untuk mengelabuhi Suriah. Kemudian Rusia menuntun sistem pertahanan Suriah untuk menembak jatuh rudal-rudal itu. Sistem pertahanan udara Rusia disebut juga berperan menghancurkan skenario serangan Amerika dengan membuat rudal-rudal itu kehilangan sasaran dan jatuh atau meledak di udara. Veterans Today juga menunjukkan gambar rudal Tomahawk yang jatuh 40 mil dari sasaran setelah sistem pemandunya rusak diserang sistem senjata elektronik Rusia.

Rusia sendiri tidak menembakkan satu rudal pun dalam insiden ini, meski pasukannya berada satu kompleks dengan pasukan Suriah di pangkalan Shayrat setelah, mendapat jaminan dari Amerika bahwa mereka tidak menjadi sasaran serangan.

Veterans Today menyebut kegagalan serangan Amerika ini karena rudal-rudal jelajah Amerika sudah ketinggalan jaman menghadapi senjata elektronik Rusia dan lawan-lawan Amerika lainnya. Veterans mengingatkan insiden lumpuhnya sistem pertahanan Aegis di kapal perang USS Donald Cook oleh senjata elektronik yang dipancarkan pesawat tempur Rusia di Laut Hitam tahun 2015 lalu. Akibatnya USS Donald Cook menjadi olok-olokan pilot-pilot Rusia yang terbang rendah berkali-kali di atasnya.

Veterans Today juga mengingatkan dengan tertangkapnya drone siluman Amerika RQ 170 oleh sistem pertahanan udara Iran.

"Perang yang sesungguhnya berbeda dengan yang dilaporkan ke publik. Suriah, Irak dan Iran dan bahkan Rusia menyembunyikan sejumlah insiden untuk tidak mempermalukan Amerika dan Israel. Kedua pihak memiliki banyak kesalahan yang sengaja  disembunyikan oleh pihak lainnya," tulis Veterans Today.

Insiden-insiden itu, di antaranya pada bulan Mei 2013 Suriah menenggelamkan kapal selam Israel dengan 50 awaknya. Kemudian pada tahun 2015 Irak menangkap seorang jendral Israel yang bertempur bersama ISIS, yang setelah bocor ke media pemerintah Irak mengaku perwira yang ditangkap itu berpangkat Kolonel, dan menyembunyikan bahwa perwira itu diam-diam diterbangkan kembali ke negara asalnya.

Dengan jatuhnya 34 Tomahawk ini kemungkinan besar Amerika akan berfikir ulang untuk melakukan serangan ke Suriah karena kerugian yang diderita Amerika sendiri yang tidak sebanding dengan hasilnya. Apalagi Rusia dan Iran telah mengingatkan akan melakukan respons keras terhadap serangan lanjutan.(ca)



Untuk lebih jelas silakan lihat di sini.

1 comment:

Kasamago said...

Ada beberapa yg lolos dan itu menghantam wilayah sipil..
overall, sistem pertahanan Rusia cukup digdaya dg jumlah misil yg terbatas