Thursday, 14 March 2013

AMERIKA KEBAKARAN JENGGOT OLEH PROYEK PIPA MINYAK IRAN-PAKISTAN

Kedekatan Iran dengan Pakistan membuat Amerika ketakutan setengah mati. Menghadapi Iran saja Amerika sudah ketar-ketir, apalagi jika Iran bersekutu dengan Pakistan yang merupakan negara Islam terbesar setelah Indonesia. Hal inilah yang terjadi setelah Iran dan Pakistan sepakat membangun proyek pipa minyak bernilai miliaran dolar yang menghubungan kedua negara.

"Kami sangat serius memperhatikan hal ini, jika proyek ini benar-benar berlanjut, yaitu bahwa UU sanksi atas Iran akan terpicu," kata jubir kemenlu Amerika Victoria Nuland hari Senin (11/3).

Tahun 1996 Amerika menerapkan sanksi atas Iran melalui UU Iran Sanctions Act yang mengijinkan pemerintah Amerika melarang impor dari perusahaan-perusahaan asing yang menginvestasikan lebih dari $20 juta setahun di sektor migas Iran.

Nuland juga menyinggung tentang peran Amerika yang telah "mendukung proyek-proyek energi skala luas di Pakistan" yang akan menambah 900 megawatts energi pada akhir tahun 2013.

Ancaman Amerika ini dikeluarkan pada hari yang sama dilakukannya peresmian proyek pembangunan pipa migas Iran-Pakistan yang akan mengalirkan gas alam Iran ke tetangganya di sebelah timur termasuk Pakistan. Peresmian tersebut dilakukan langsung oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari di perbatasan kedua negara, hari Senin (11/3).

Proyek ini diharapkan akan membantu Pakistan mengatasi kebutuhan energinya yang terus meningkat untuk menghidupi 180 juta penduduknya itu. Sementara wakil menteri perminyakan Iran Javad Owji mengatakan hari Senin bahwa Pakistan telah meningkatkan permintaan gas alamnya dari Iran sebesar 30 juta meter kubik dari sebelumnya yang hanya 21.5 juta meter kubik.

Owji menambahkan bahwa Iran akan menghabiskan $2 miliar untuk membangun pipa gas di wilayahnya, sementara Pakistan menghabiskan $ 3 miliar untuk membangun jalur pipa di bagian wilayahnya. Pada tgl 2 Maret lalu Presiden Pakistan Zardari menyatakan tekadnya untuk menyelesaikan proyek tersebut berapapun biayanya, termasuk menghadapi tekanan Amerika.


PAKISTAN SERUKAN PENINGKATAN HUBUNGAN

"Pakistan dan Iran harus meningkatkan hubungan dagang dan saling memenuhi kebutuhan karena kita adalah tetangga yang bersaudara yang harus meningkatkan hubungan saling menguntungkan," kata Presiden Pakistan Zardari dalam peresmian pembangunan terakhir proyek pipa migas Iran-Pakistan, Senin (11/3).

Menurut Zardawi, selesainya proyek tersebut tidak akan terealisasi tanpa dukungan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.

"Proyek pipa gas ini adalah urat nadi yang akan mendorong pembangunan dan kesejahteraan Pakistan," tambah Zardari seraya menegaskan bahwa kemajuan Pakistan akan membantu keamanan kawasan.

Pakistan menghadapi krisis energi yang menghambat kemajuan ekonomi yang membuatnya mengalami kesulitan untuk menyelesaikan proyek tersebut tanpa dukungan Iran. Iran sendiri telah menyelesaikan bagian proyek yang berada di wilayahnya sejauh 900 kilometer.



REF:
"US threatens Pakistan with sanctions over gas pipeline deal with Iran"; Press TV; 12 Maret 2013
"Pakistan’s president calls for stronger trade ties with Iran"; Press TV; 12 Maret 2013

No comments: