Saturday, 2 March 2013

OSCAR UNTUK ARGO, PENGKHIANATAN ATAS KEMANUSIAAN

"Argo" adalah film propaganda sebagaimana film-film propaganda Nazi Jerman atau komunisme Uni Sovyet di jaman dahulu. Sebagaimana film propaganda, tujuan film tersebut adalah memprovokasi warga untuk membenci "musuh".

Film propaganda "Riefenstahl" memuja-muji Nazi Jerman, adapun film "Argo" memuja-muji CIA. "Riefenstahl" membuat orang-orang Nazi tampak sebagai orang-orang baik yang cinta damai, sedang "Argo" membuat sentimen anti-Islam dan anti-Iran sebagai sesuatu yang wajar dan baik. "Riefenstahl" membantu terbukanya pintu Perang Dunia II yang menewaskan puluhan juta penduduk. "Argo" didisain untuk membuka perang terhadap Iran dan Perang Dunia III yang mungkin akan menewaskan ratusan juta atau bahkan miliaran penduduk dunia. Satu-satunya "hadiah" yang berhak diterima oleh pembuata film "Argo" sebenarnya adalah pengadilan internasional atas pelanggaran kemanusiaan. Namun para zionis penguasa Hollywood justru memberikan hadiah Oscar sebagai film terbaik. Tidak tanggung-tanggung, demi memberikan "bobot" terhadap film ini, first lady Amerika sendiri yang langsung mengumumkan kemenangan "Argo" langsung dari istana kepresidenan.

Atas aksi kontroversialnya itu para juri, mafia Hollywood,  sebagaimana juga aktor Ben Affleck patut menghadapi tuduhan sebagai penjahat perang, mereka juga telah mengkhianati rakyat Amerika.

Hollywood, sebagaimana diakui sendiri oleh sebagian dari komunitasnya, adalah suatu entitas yang 100% dikuasai oleh orang-orang yahudi. Dan terkecuali beberapa sosok terhormat yang masih memiliki integritas, semuanya adalah pendukung zionisme dan pendudukan Israel atas Palestina. Film-film mereka harus dianggap sebagai "propaganda musuh", tidak hanya oleh bangsa Palestina dan simpatisannya, namun juga oleh seluruh dunia terutama rakyat Amerika.

Mengapa? Karena perang terhadap Iran, sebagaimana dikatakan oleh Zbigniew Brzezinski dan Chuck Hagel serta para analis, merupakan rencana Israel. Israel ingin Amerika menerjunkan diri dalam peperangan melawan musuh mereka, dan Iran adalah musuh Israel nomor satu.

Masalah Israel dengan Iran adalah senjata nuklir Iran yang sebenarnya tidak pernah ada (telah dikonfirmasi oleh inteligen Amerika dan Israel sendiri bahwa Iran tidak pernah berencana membuat senjata nuklir). Masalah Israel dengan Iran adalah karena pemerintah Iran telah memberikan dukungan material maupun idiologi yang sangat besar terhadap perjuangan Palestina.


Lalu apa masalahnya bagi Amerika? Karena Amerika telah didominasi oleh para pengkhianat zionis di segala lini. Sebagaimana diakui sendiri oleh komedian zionis Bill Maher baru-baru ini, "Israel telah mengendalikan pemerintahan kita."

"Argo" adalah propaganda musuh yang dibuat oleh satu entitas zionis yang disebut Hollywood. Ini adalah satu upaya untuk mencuci otak rakyat Amerika agar menjadi musuh Iran. "Argo" bertujuan mengembalikan kesadaran rakyat Amerika kembali ke tahun 1979, ketika rakyat Iran mengusir diktator binaan CIA, Shah Pahlevi, dan menuntut keadilan atas ketidakadilan pemerintahan selama berpuluh-puluh tahun. "Argo" berusaha menyembunyikan fakta bahwa saat ini Amerika dan Iran seharusnya menjalin hubungan erat, jika saja Israel tidak menguasai kebijakan politik luar negeri Amerika.

"Argo" secara vulgar menggambarkan rakyat Iran sebagai orang-orang yang kejam, fanatik dan haus darah orang-orang Amerika. Akibatnya sebagian besar rakyat Amerika yang tidak pernah memiliki kesempatan untuk pergi ke Iran akan menderita penyakit "phobia", takut pada sesuatu yang tidak pernah ada, setiap kali mendengar kata Iran.


Padahal jika Anda datang ke Iran, Anda akan terkejut dengan gambaran yang sebenarnya tentang Iran. Mereka adalah orang-orang yang ramah, periang, pintar, dan lebih dari itu menyukai orang-orang Amerika. Mereka dengan cerdas bisa membedakan rakyat Amerika yang sebenarnya dengan pemerintahannya yang didominasi kepentingan Israel.

Jian Ghomeshi, seorang penulis Kanada dan seorang bintang radio menyebut film ini "gagal menggambarkan rakyat Iran yang sebenarnya". Sedangkan profesor sejarah University of Michigan Juan Cole menyebut film ini gagal memberikan gambaran aktual dari peristiwa sejarah yang terjadi serta telah menggeneralisir rakyat Iran dalam satu kharakter yang sama.

Dalam banyak hal "Argo" mirip dengan film-film Hollywood tentang zombie dengan orang Amerika sebagai tokoh protagonisnya dan orang-orang Iran sebagai zombie-nya. Dalam "Argo" misalnya, digambarkan sekelompok orang Amerika yang tengah berada di Grand Bazaar, Teheran, dikepung oleh para ekstremis Iran yang lapar dengan daging mereka.

 ""Argo" menggambarkan Iran sebagai neraka bagi rakyat Amerika. Namun bagi saya dan orang-orang Amerika lain yang pernah mengunjungi Iran, Iran lebih mirip sebagai surga," tulis Kevin Barrett dalam artikelnya di Press TV baru-baru ini.

Orang asing bisa hidup berfoya-foya dengan dolar yang dibawanya ke Iran karena mata uang rial mengalami devaluasi tajam akibat sanksi ekonomi Amerika. Sementara barang-barang buatan Iran sendiri biasanya bisa ditawar harganya. Rakyat Iran terpacu untuk memproduksi sendiri barang-barang yang tadinya diimpor karena kini harga barang-barang impor melonjak tajam setelah adanya sanksi.

Namun yang paling menyenangkan di Iran adalah rakyat Iran sendiri. Tidak ada tukang-tukang gaid palsu atau penipu sebagaimana di negara-negara Timur Tengah lain. Rakyat Iran secara umum adalah orang-orang yang ramah dan memiliki harga diri. Sebagai keturunan bangsa yang pernah menguasai dunia, mereka telah berhasil menyingkirkan mental "inlander" atau sindrom rendah diri terhadap bangsa-bangsa barat yang pernah mendominasi mereka.

Lalu kapan pemerintah Amerika menyadari hal itu semua dan mulai memperlakukan Iran sebagaimana seharusnya? Jawabannya: segera setelah rakyat Amerika berhasil menyingkirkan dominasi zionisme atas diri mereka. Dan saat itu terjadi, para pembuat dan pemain film "Argo" serta pendukung-pendukung mereka mungkin akan menjadi pengungsi di Paraguay.



REF:
"Oscar for Argo: A crime against humanity";Dr Kevin Barrett; Press TV; 25 Februari 2013
"Argo (2012 film); wikipedia; 2 Maret 2013

1 comment:

Anonymous said...

Iya, ada pemelintiran sejarah dan melebih-lebihkan CIA. Melalui film ini, Amerika Serikat (bonekanya Zionis Israel) telah mulai "perang lunak" terhadap budaya Iran.