Oleh: Sholahudin Iskandar
Indonesian Free Press -- Pengantar blogger: Sudah sejak awal saya curiga, ini bisnis milik pemodal aseng asing. Kalau ngak, ngapai Direktur IMF sampai Ahok dulu dukung Gojek saat baru berdiri dan masih ilegal?
Ide awalnya adalah mengeruk kue sektor transporatasi publik yang selama ini tercecer (ditangkapi secara sporadis oleh para tukang ojek), dengan dukungan penguasaan teknologi informasi. Ide selanjutnya mengalir begitu saja setelah kekuatan bisa dibangun.
Pada akhirnya, semua kue tetap mengalir ke aseng asing dan kita hanya dapat remahan-remahan, yang setiap saat bisa didepak begitu saja setelah mereka puas dan menginginkan permainan (skenario baru).
------------------
Ternyata Goj*k mau jadi lembaga keuangan terbesar di Indonesia
Para penggiat UKM sejak 2 tahun lalu berpikir, Goj*k mau ngapain? Investornya mau ke mana buang² duit sampai ratusan milyar?
Operasional jalan sudah hampir 4 tahun, tapi tak pernah satu kalipun profit, namun investor berebut invest. Bahkan muncul pesaingnya, Grab (lippo) & Uber. Bisnis macam apa ini? investornya sudah pada gila, apa?
Jawabannya ternyata di bulan ini, Goj*k dibeli Tencent, pesaing kuat Alibaba (Jack Ma). Tencent beli Goj*k 1,2 Billion USD, atau setara dengan 16,2 trilyun rupiah. Jelas ini pasti bukan perusahaan tukang ojek biasa.
Goj*k ternyata mau jadi lembaga keuangan non bank terbesar di Indonesia. Dengan layanan go-pay, ia mau jadi konglomerasi e-money terbesar, mengalahkan e-money Mandiri, BNI, BRI sekalipun.
Menurut riset lembaga survei JakPat pada Desember 2016 lalu, persentase penggunaan GoPay di Indonesia telah mencapai 27,1 persen, berada di urutan keempat setelah Mandiri e-Money (43,8 persen), BCA Flazz (39,1 persen), dan Telkomsel T-Cash (29,1 persen).
Abang² ojek cuma jadi alat Goj*k untuk mencapai tujuannya. Intinya adalah transaksi.. transaksi.. transaksi..
Segala jenis produk yang dikeluarkan, ujungnya untuk meningkatkan transaksi dan database pelanggan.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kuasai informasi kuasai dunia. Namun tambah lagi, kuasai perputaran uang, anda kuasai seluruh dunia.
Itulah yang dilakukan Jack Ma. Kuasai e-commerce, lalu buat J&T, perusahaan logistik keren 1 hari sampai. Buat apa? Buat melihat lebih jeli peta pergerakan uang dan transaksi di grass root. Dan apa selanjutnya?
Sebentar lagi Jack Ma akan buat perusahaan e-money di Indonesia, mungkin Alipay akan buka cabang segera di sini. Kita lihat saja nanti.
Ujungnya, mereka semua akan membuat lembaga keuangan non bank, untuk kuasai transaksi, database, dan dunia.
Siapa yang menguasai informasi akan menang dalam persaingan di abad ke 21.
1 comment:
Sudah diprediksi... peta kompas nya dr big data, transaksi dapat berkembang menjadi sesuatu yg luar biasa..
Yg pasti jgn sampai Asing menguasai seluruh sektor informasi dan keuangan.. caution n alert
Post a Comment