Indonesian Free Press -- Setelah membuat heboh dunia dengan rencana pengakuan Jerussalem sebagai ibukota Israel, Presiden Amerika Donald Trump akhirnya mewujudkannya dengan pengumuman langsung tentang hal itu.
Seperti dilansir kantor berita Al Manar, Kamis dinihari (7 Desember) WIB, Presiden Donald Trump mengumumkan pengakuan Jerussalem sebagai ibukota Israel. Dan seperti sudah diduga, pengakuan ini mendapat penolakan keras dari dunia Arab/Islam.
"Saya telah berketetapan bahwa ini adalah waktunya untuk secara resmi mengakui Jerussalem sebagai ibukota Israel," kata Donald Trump dalam pernyataan resmi di Gedung Putih, hari Rabu waktu setempat.
"Setelah lebih dari dua dekade melakukan segala upaya, kita telah sampai pada titik terdekat bagi perdamaian terakhir antara Israel dan Palestina. Ini tidak lebih dan tidak kurang dari sebuah pengakuan atas sebuah realita. Ini juga hal baik yang harus dilakukan,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Amerika tetap mendukung solusi dua negara bagi Pelastina dan Israel, selama hal itu disepakati oleh keduanya. Dan Amerika, tetap dengan sikapnya untuk memfasilitasi perdamaian, katanya lagi.
Ia menyerukan kepada semua pihak untuk menerima hal ini dengan tenang dan memerintahkan Wakil Presiden Mike Pence untuk pergi ke kawasan Timur Tengah dalam beberapa hari mendatang.
Sementara itu, segera setelah pengumuman itu, Al Manar melaporkan bahwa tiga negara utama Timur Tengah, Mesir, Turki dan Iran, menyatakan mengutuk keputusan Amerika itu dan menolak segala konsekuensinya.(ca)
2 comments:
Akan timbul Intifada yang lebih besar bila Jerussalem tidak menjadi ibukota Palestina..
dan arab saudi mengutuk, yg dikutuk bukan israel sih, tapi yaman, dan uang saudi mengalir ke usa untuk beli senjata, dan israel mendapat bantuan uang yg besar dari usa,
belum jelaskah?
Post a Comment