Indonesian Free Press -- Dalam sebuah perang melawan orang-orang yahudi di pinggiran kota Madinah, ummat Muslim gagal membujuk orang-orang yahudi yang terkepung di dalam benteng, untuk menyerah. Sementara kaum Muslim sendiri kesulitan untuk mendobrak benteng yang sangat kuat itu. Dalam keputus-asaan para Sahabat melaporkan hal itu kepada Nabi Muhammad S.A.W dan dijawab Nabi, bahwa Beliau sendiri akan mendatangi benteng itu untuk membujuk orang-orang yahudi itu menyerah.
Para Sahabat tentu saja tidak menyetujui ide tersebut, mengingat orang-orang yahudi sangat keji mencaci maki orang-orang Muslim dan mereka khawatir, mereka juga akan mencaci maki Nabi. Namun, dengan kepercayaan diri yang tinggi, Nabi tetap dengan rencananya. Setiba di depan pintu gerbang benteng, tanpa diduga Nabi memanggil orang-orang yahudi itu dengan panggilan yang sangat kasar: "Hai, para keturunan babi dan kera!"
Anehnya, mendengar perkataan sangat keras tersebut orang-orang yahudi justru tertunduk. Karena mereka mengatahui, apa yang dikatakan Nabi adalah kebenaran yang sangat pahit bagi mereka. Seperti disebutkan dalam Surat Al Baqarah, sebagian orang yahudi pengikut Nabi Musa dikutuk Allah menjadi babi dan kera karena membangkang perintah Allah.
Hikmah dari hal tersebut di atas adalah bahwa kita harus bersikap keras dan tegas kepada orang-orang jahil, namun tetap dalam koridor kebenaran. Nabi Muhammad bersikap keras dan tegas berdasarkan pada fakta yang nyata. Maka, saya sangat mendukung Ustadz Felix Siouw yang bersikap keras dan tegas kepada mujahilin Abu Janda maupun Denny Siregar dalam acara diskusi ILC beberapa waktu lalu. Untuk mendukung sikapnya itu, Ustadz Felix menglaim sebagai orang yang lebih berilmu dibandingkan mujahilin Abu Janda, khususnya berkaitan dengan sejarah Turki.
Masih berkaitan dengan hal itu, saya (blogger) juga telah melakukan hal yang sama kepada jokower-ahoker yang sering berkomentar tidak pantas di blog ini. Alhamdulillah, setelah itu mereka tidak pernah lagi nongol. (Ha ha ha). Saya juga baru melakukan hal yang sama di group Facebook Kagama, sebuah group yang sangat dinamis, beranggotakan lebih dari 30.000 anggota yang hampir semuanya adalah orang-orang intelek.
Selama ini group ini dibuat sibuk oleh status-status 'nyleneh' serang anggota yang secara umum mengkampanyekan 'atheisme' dan 'Islamo-phobia'. Banyak anggota lain, termasuk setidaknya seorang admin, berusaha membungkam status-status tersebut, namun gagal. Saya melihat, upaya pembungkaman itu gagal karena mereka semua merasa 'segan' dengan status yang bersangkutan. Saya duga kuat yang bersangkutan adalah pensiunan perwira tinggi inteligen di negara ini yang masih memiliki 'power' di lembaga inteligen negara. Ini dibuktikan dengan fakta bahwa ia selalu gagal untuk diblokir dari keanggotaan. Suatu saat ia bahkan dengan jumawa mengancam akan memblokir admin yang rewel padanya.
Alhamdulillah, saya berhasil membungkamnya. Caranya, seperti Nabi, dengan menggertak disertai ungkapan fakta dan kebenaran.
Fakta yang saya ungkapkan adalah bahwa faham atheisme adalah 'ciptaan' orang-orang yahudi yang tidak dikenal oleh bangsa-bangsa di dunia sepanjang sejarah. Dan motif yahudi memperkenalkan atheisme adalah agar bangsa-bangsa selain yahudi tidak bertuhan, karena bagi mereka Tuhan hanyalah milik yahudi.
Di akhir argumen, kata-kata keras pun saya lemparkan kepadanya: idiot, plonga-plongo, 'kecebong IQ 200 se-kolam' dan sampah peradaban. Dan seperti para kecebong dan Shiah Ahok yang kini minggir dari blog ini, jendral inteligen itu pun minggir dengan kata-kata terakhir: "Saya memang idiot!".
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan
orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka…” (QS al Fath).(ca)
1 comment:
Kebenaran pasti menang pada akhirnya...
Post a Comment