Saturday, 11 May 2013

IRAN LUNCURKAN DRONE SERBU JARAK JAUH DOMESTIK

Iran meluncurkan pesawat tanpa awak serbu jarak jauh yang mampu menghindar dari deteksi radar. Selain mampu menjalankan misi pemboman, drone yang diberi nama "Hamaseh" tersebut juga mampu menjalankan misi mata-mata dengan kecepatan tinggi. Acara peluncuran yang dilakukan hari Kamis (9/5) tersebut dihadiri oleh menhan Brigjen Ahmad Vahidi.

"Drone ini dibangun oleh para ahli industri pertahanan dan secara simultan mampun menjalankan fungsi mata-mata dan serangan rudal," kata Vahidi dalam sambutannya.

"Pesawat ini memiliki kemampuan "siluman" hingga bisa menghindari deteksi musuh,” tambahnya. Kelebihan drone tersebut selain jarak jelajahnya yang tinggi adalah ketinggiannya yang sulit dijangkau sistem pertahanan musuh.

Akhir-akhir ini Iran telah banyak meraih kemajuan signifikan di bidang teknologi militernya. Hampir di semua lini militer Iran telah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, termasuk teknologi pesawat tempur siluman. Pada bulan Agustus 2010 Iran meluncurkan drone jarak jauh pertamanya yang diberi nama "Karrar". Selain mampu menjalankan misi penyerangan, drone ini pun memiliki kemampuan sebagai pesawat mata-mata. Disusul kemudian dengan peluncuran "Shahed 129", drone yang mampu beroperasi selama 24 jam non-stop yang diluncurkan bulan September 2012.

Pada bulan Desember 2012, komandan Tentara Pengawal Revolusi Iran Rear Admiral Ali Fadavi mengumumkan bahwa Iran telah memulai produksi massal pesawat drone tipe "ScanEagle" yang aslinya dibuat Amerika. Fadavi juga mengatakan bahwa drone-drone juga dioperasikan oleh angkatan laut dan divisi-divisi rudal dan missil.


SUDAN PUJI PERAN AL IRAN

Sudan, salah satu negara Arab-Afrika yang akhir-akhir ini menjadi sorotan karena kedekatannya dengan Iran kembali mengumbar puji-pujian terhadap Iran. Panglima AL Sudan Lieutenant General Dalil al-Daw menyatakan bahwa AL Iran telah menjamin keamanan di kawasan Laut Merah yang selama ini banyak mendapat gangguan para bajak laut. Pernyataan tersebut diberikan al-Daw usai bertemu panglima AL Iran Habibollah Sayyari di Teheran, Kamis (9/5).

"AL Iran secara efisien berhasil mengatasi pembajakan sedemikian rupa sehigga negara-negara di kawasan Laut Merah bisa menikmati keamanan," kata al-Daw.

Menurut Al-Daw kunjungannya ke Iran adalah dalam rangka meningkatkan hubungan strategis antara kedua negara. Menurutnya Iran telah setuju untuk memberikan bantuan persenjataan laut kepada Sudan untuk menjaga keamanan wilayah lautnya.

Di sisi lain Sayyari menyebutkan kunjungan-kunjungan kapal-kapal perang Iran ke Sudan yang sudah dilakukan dan berjanji akan ada lebih banyak lagi kapal-kapal Iran yang berlabuh di pelabuhan Sudan. Sayyari juga menyebutkan bahwa kedua negara telah setuju untuk menjalin kerjasama keamanan laut terkait keamanan kawasan Teluk Aden dan Selat Bab el-Mandeb yang menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Aden.

“Kami memonitor dengan ketat pergerakan kapal-kapal di Teluk Aden, Laut Oman dan Bab el-Mandeb Strait,” kata Sayyari.

Sayyari menekankan kemampuan AL Iran, termasuk kekuatan strategisnya di perairan internasional serta keberhasilannya membebaskan beberapa kapal dagang Iran dan Cina dari serangan bajak laut di Teluk Aden. Ia juga menyatakan kesiapan Iran memberikan pelatihan kepada personil-personil AL Sudan.



REF:
"Iran unveils indigenous stealth reconnaissance, combat drone"; Press TV; 9 Mei 2013
"Sudan's navy commander hails Iran's role in Red Sea security"; Press TV; 9 Mei 2013

No comments: