Monday, 27 May 2013

PROSPEK KELAM KERAJAAN-KERAJAAN ARAB BADUI

Media Iran Press TV baru-baru ini mengadakan wawancara dengan ahli politik dari Lebanese University, Beirut, tentang prospek politik regim raja-raja Arab badui. Hal tersebut terutama terkait dengan maraknya aksi-aksi demonstrasi di Bahrain dan Saudi serta penangkapan tokoh-tokoh Shiah di Saudi dengan tuduhan spionase untuk kepentingan Iran. Sama dengan sebagian besar analis politik Timur Tengah lainnya, Mohsen Saleh memprediksi kekuasaan regim-regim kerajaan Arab badui tersebut akan bertumbangan tidak lama lagi.

"Kini masyarakat di barat telah mengetahui, di media-media massa Amerika, bahwa 2 negara kediktatoran ini (Saudi dan Bahrain) akan berakhir dengan segera, dan saya kira mereka tidak akan bisa mempertahankan diri lagi. Kini mulai muncul suara-suara di negara-negara barat, mempertanyakan apa yang telah dilakukan negara-negara itu (Saudi dan Bahrain)? Mereka telah melakukan segala tindakan yang anti-demokrasi, anti-kebebasan dan anti-aktivitas kemanusiaan serta anti-kebebasan berbicara. Waktunya telah cukup dekat bagi kita untuk menyaksikan beberapa perubahan di kawasan itu," demikian pernyataan Mohsen Saleh

Berikut adalah cuplikan wawancara tersebut:

Press TV: Saya ingin mendapatkan pandangan Anda secara keseluruhan. Iran telah berulangkali membantah keterlibatannya dalam jaringan spionase yang dituduhkan. Mengapa Saudi terus saja berkusuh dengan tuduhan mereka?

Saleh: Semua orang tahu bahwa Saudi Arabia berlindung pada tuduhan itu untuk melawan Iran dan Hizbollah dan para aktifis, karena mereka tidak suka melihat orang-orang "bergerak" dimanis di kawasan selatan, atau di ibukota (Riyadh) atau di tempat-tempat lain di Saudi Arabia. Mereka sadar telah bertindak tidak adil terhadap rakyatnya, maka mereka ingin rakyat untuk tutup mulut.

Rakyat di Saudi dan juga Bahrain, mereka bergerak dan berbaris menuntut hak-hak dasar mereka, hak asasi untuk berbicara, menyampaikan pendapat, berdemonstrasi dan turut berpartisipasi dalam pemerintahan keseluruhan, seluruh sistem.

Penguasa Saudi dan Bahrain, sebagai keluarga suku, tidak ingin melihat pertisipasi dari tempat lain, atau sekte lain, atau partai lain, karena mereka menginginkan monopoli kekuasaan di bidang politik dan ekonomi serta sosial.

Hal ini tidak sesuai dengan kehidupan politik yang seharusnya. Saya rasa kini saatnya penguasa Saudi dan lain-lainnya untuk tidak berlindung di balik tuduhan kepada rakyatnya sendiri sebagai konspirator atau .... menuduh Iran, Hizbollah dan masyarakat lain.

Mereka harus berbuat sesuatu kepada rakyatnya. Ada sejenis tirani atau diktatorsip di Saudi Arabia. Mereka harus menahan diri dan melakukan sesuatu untuk rakyatnya. Jika tidak, maka saya rasa rakyat Saudi dan Bahrain akan terus berdemonstrasi hingga mendapatkan kebebasan mereka dan saat ini saya rasa kita akan segera malihat perubahan-perubahan di Teluk Parsi.

Setelah Syria, negara-negara Teluk harus berhitung seribu kali sebelum melakukan tindakan keras terhadap rakyatnya.

Press TV: Satu nama yang muncul dalam kaitan ini adalah Sheikh Hassan al-Ziyad (Sheikh dalam komunitas Shiah adalah seorang ulama yang bukan berasal dari keturunan Rosulullah. Yang terakhir ini mendapat gelar Sayyed), ia termasuk dalam daftar panjang tahanan politik di penjara Saudi yang ditahan tanpa tuduhan jelas. Mengapa kita tidak melihat adanya inisiatif dari masyarakat atau kelompok-kelompok pembela HAM untuk menyelesaikan masalah ini di Saudi?

Saleh: Ya, kita tahu bahwa negara-negara barat dan khususnya Amerika, mereka memiliki monopoli dalam media massa dan propaganda untuk melawan Iran, Hezbollah dan "poros perlawanan". Itulah sebabnya mereka berusaha menutup-nutupi hal itu dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Saudi Arabia. Namun saya rasa hal itu tidak akan berlangsug lama.

Kini masyarakat di barat telah mengetahui, di media-media massa Amerika, bahwa 2 negara kediktatoran ini (Saudi dan Bahrain) akan berakhir dengan segera, dan saya kira mereka tidak akan bisa mempertahankan diri lagi. Kini mulai muncul suara-suara di negara-negara barat, mempertanyakan apa yang telah dilakukan negara-negara itu (Saudi dan Bahrain)? Mereka telah melakukan segala tindakan yang anti-demokrasi, anti-kebebasan dan anti-aktivitas kemanusiaan serta anti-kebebasan berbicara. Waktunya telah cukup dekat bagi kita untuk menyaksikan beberapa perubahan di kawasan itu.



REF:
"KSA, Bahrain royals fear Shia influence: Mohsen Saleh"; Press TV; 23 Mei 2013

No comments: