Sunday, 11 August 2013

SKENARIO "PERANG BUBRAH" DI SYRIA OLEH ZIONIS INTERNASIONAL

Gambar: anak-anak Kurdi korban pembantaian.


Keberhasilan militer Syria mengusai kembali berbagai posisi strategis (terakhir berhasil membersihkan kota Homs dari pemberontak) telah membuat para pemberontak dan sponsor-sponsornya menjadi gelap mata. Maka kini skenario terakhir pun digunakan, yaitu perang hancur-hancuran. Dengan cara ini, pada akhirnya zionis internasional tetap mendapat keuntungan, yaitu hancurnya negara yang selama ini menjadi batu kerikil yang menyakitkan bagi zionisme.

Setelah menyerang dan membunuhi anggota Free Syrian Army (FSA) kelompok-kelompok takfiri Al Qaida (sebagian anggota FSA adalah warga Syria, sedangkan hampir semua anggota Al Qaida adalah orang asing), kini kelompok-kelompok takfiri juga melakukan aksi biadabnya dengan menyerang orang-orang Kurdi Syria hingga memicu terjadinya pertempuran sengit antara para pejuang kurdi dengan para pemberontak takfiri di wilayah utara dan timur laut Syria yang dihuni orang-orang Kurdi.

Pada tgl 5 Agustus lalu para teroris takfiri yang memerangi regim Bashar al Assad telah melakukan pembunuhan massal terhadap 450 warga sipil kurdi Syria di distrik Tal Abyad Provinsi Raqqa. Di antara korban adalah 120 anak-anak dan 330 wanita dan orang tua. Pembunuhan massal terjadi hanya seminggu setelah para pemberontak dari kelompok al-Nusra menyerang dua desa Kurdi di Aleppo dan menahan 200 warganya sebagai sandera.

Para pejuang Kurdi pun melakukan perlawanan dengan memobilisasi pasukannya di seluruh wilayah Kurdi dan di beberapa kota berhasil mengusir para pemberontak teroris. Meski cenderung berpihak pada pemerintah, orang-orang Kurdi selama ini bersikap netral selama konflik di Syria. Namun perkembangan terbaru ini bisa membuat posisi mereka barubah.

Konflik antara kedua kelompok kini bahkan telah memicu ketegangan regional baru yang melibatkan kelompok-kelompok di luar Syria. Hal ini sudah terlihat setelah pemerintah otonomi Kurdi Irak mengancam untuk melakukan intervensi membantu saudara-saudara mereka di Syria. Hal ini disampaikan langsung oleh pemimpin pemerintahan otonomi Kurdi Irak, Sabtu (10/8).

"Tampaknya warga sipil Kurdi termasuk wanita dan anak-anaknya berada dalam ancaman kematian dan terorisme, maka pemerintah otonomi Kurdi Irak akan .... siap untuk membela," kata pemimpin Massud Barzani dalam wawancara televisi. Barzani selanjutnya menyerukan dilakukannya investigasi atas konflik yang terjadi di wilayah Kurdi Syria.

Ancaman terjadinya perang hancur-hancuran di Syria ini juga telah disampaikan oleh anggota parlemen Iran Vahid Ahmadi. Kepada media Iran, Sabtu (10/8), ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Iran ini mengatakan bahwa memicu perang sektarian merupakan salah satu misi utama para teroris dan sponsor-sponsornya di Syria meski bisa membawa kehancuran bagi seluruh kawasan.

"Menciptakan ketegangan agama dan etnis telah menjadi salah satu tujuan utama para teroris dan pendukung-pendukung mereka sejak terjadinya konflik Syria," kata Ahmadi mengomentari terjadinya konflik di wilayah Kurdi Syria.

Menurutnya pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan teroris menjadi bukti kepalsuan dari klaim yang disebutkan negara-negara barat pendukung teroris di Syria. Menurutnya kemenangan pasukan pemerintah Syria telah memaksa pemberontak melakukan skenario baru.

“Melibatkan orang-orang Kurdi dalam konflik dan memecah belah orang-orang Kurdi dengan pemerintah merupakan salah satu skenario yang dilakukan pemberontak Syria," tambah Ahmadi.

Ahmadi menambahkan bahwa para teroris Syria berupaya menudupi kekalahan mereka di medan perang dengan menebarkan propaganda buruk terhadap pemerintah Syria.



REF:
"Iraqi Kurdistan “Ready to Defend Syrian Kurds”"; almanar.com.lb; 10 Agustus 2013
"Iran MP warns against sectarian plots in Syria"; Press TV; 10 Agustus 2013

2 comments:

abu bakar said...

diinspirasi oleh fatwa sesat oleh pengaku muslim yg tidak bertanggungjawab,kejahatan mereka akan terbongkar sedikit demi sedikit...tunggu

malam said...

1. Kurdi mayoritas Sunni.Sehingga pembantaian terhadap warga Kurdi merupakan fakta tak terbantah bahwa takfiri ini bukanlah memerangi Syi'ah seperti yang sering mereka klaim. Mereka memerangi siapapun yang berlainan 'cara pandang' dengan mereka, dan tentu saja mereka difasilitasi tuan besarnya.

2. Allepo merupakan penentu terakhir bagi sempurnanya kemenangan Assad atas terorist. Dari data yang saya dapat di wikipidea,kurang lebih 40 % Allepo dalam kontrol SAA, itu data terakhir di bulan Juli, kemungkinan saat ini bertambah, karena kantor berita SANA setiap hari melaporkan kemenangan SAA di berbagai titik atas terorist.