Tuesday, 23 April 2013

Indonesia beri Izin Perusahaan Israel kelola PLTP Sumut

PENGANTAR:

Setiap kali saya membaca berita-berita semacam ini, termasuk berita pengangkatan orang asing sebagai Direktur Garuda oleh Meneg BUMN Dahlan Iskan, dada saya berdetak kencang. Betapa mudahnya Israel menginfiltrasi negeri ini tanpa banyak perlawanan. Jika pemerintah, DPR, dan ormas-ormas Islam saja tidak berdaya menghadapi mereka, lalu apalah artinya saya, hanya seorang blogger pariah.

Memang berita ini menyebutkan adanya penolakan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun saya curiga penolakan tersebut hanya basa-basi belaka. Jika PKS memang serius, mereka akan menggalang aksi penolakan besar-besaran bersama ormas-ormas Islam yang bersama-sama dengan TNI menjadi palang pintu terakhir pertahanan bangsa ini dari cengkeraman orang-orang yahudi.

Namun saya tidak ingin kelak anak cucu saya memaki-maki jasad saya di kuburan karena tidak berbuat sesuatu untuk mencegah hal ini terjadi. Saya juga ingin bisa berdiri tegak di hadapan malaikat pengadil di hari pengadilan kelak.

Saat ini saya tidak bisa lagi mengakses berita aslinya karena telah diblokir oleh pemerintah Indonesia.

Berikut berita selengkapnya yang saya dapatkan dari: http://www.atjehcyber.net/2013/04/indonesia-beri-izin-perusahaan-israel.html#ixzz2RH0sywSv


Indonesia beri Izin Perusahaan Israel kelola PLTP Sumut
 

POSTED On : 22 - Apr - 2013
EDITOR By : el-Asyi

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Sarulla di Sumatera Utara tak lama lagi akan direalisasikan, wakil presiden RI Boediono meminta proyek tersebut segera dipercepat. Bahkan Menteri Energi Jero Wacik menyatakan dia berharap groundbreaking proyek tersebut bisa dimulai sebelum kabinet ini berakhir.

“Pemerintah mendukung proyek geothermal karena ada keuntungan finansial dan nonfinansial. Silakan investor berbondong-bondong. APBN memang tidak cukup dan sangat berharap investor masuk dan memberikan keuntungan semua pihak,” kata Boediono di kantor Wapres, Jakarta pada Kamis (11/4).

Proyek pembanguna ini menelan biaya US$1,5 miliar. Menurut Boediono, proyek Sarulla akan memberikan keuntungan yang cukup signifikan dan menghemat subsidi listrik sebesar 4 triliun setahun, lansir tempo.co (11/4/2013).

Perusahaan asal Israel, Ormat dipastikan akan berpartisipasi dalam proyek pembangkit listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Sumatera Utara. Ormat merupakan perusahaan asal Israel didirikan pada tahun 1965 di Yavne, Israel, oleh Lucien Bronicki.

Dilansir Aktual.co, awalnya Ormat hanya pemasok peralatan pembangkit listrik. Namun pada 1990-an perusahaan mengubah strategi dan memutuskan untuk tidak hanya untuk menyediakan peralatan pembangkit listrik, tetapi juga untuk memiliki dan mengelola stasiun energi listrik alternatif.

PLTP Sarulla, Sumut

Pada tahun 1991 Industri Ormat terdaftar di Tel Aviv Stock Exchange dan saat ini termasuk dalam Indeks TA-25. Ormat berharap bisa meraup USD $254.000.000 terkait dengan penjualan peralatan selama masa konstruksi Sarulla.

Partisipasi Ormat dalam proyek Sarulla memasok Converters Energy untuk pembangkit listrik. Selain itu, Ormat, melalui anak perusahaannya Ormat International Inc, memegang kepemilikan saham 12,75% di Sarulla, demikian dikutip oleh aktual.co dari situs resmi Ormat, Kamis (11/4),

Dita Bronicki, Chief Executive Officer Ormat, mengaku senang dengan proyek Sarulla. “Proyek ini, merupakan kali pertama kami masuk ke Indonesia,” kata Dita.

PKS Tolak Perusahaan Israel Terlibat

Keterlibatan perusahaan asal Israel, Ormat Technologies Inc, pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Sumatera Utara mendapat sorotan Soeripto, anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Saya sangat prihatin. Kita harus memprotes kebijakan ini. Israel tidak memiliki hubungan apa pun dengan Indonesia. Saya mendorong agar Ormas-ormas Islam mempertanyakan kebijakan ini," jelas Soeripto kepada hidayatullah, Senin (22/04/2013) sore.
"Israel tengah mengetes sejauh mana kelonggaran atau toleransi Indonesia dalam penerima perusahaan-perusahaan mereka (Israel). Jika ini lolos, maka ke depan akan banyak perusahaan Israel yang mengembangkan bisnisnya di Indonesia," katanya.

"Kader-kader terkaget-kaget. Bangsa Indonesia harus menolaknya. Masih banyak perusahaan-perusahaan yang tidak kontroversi yang mampu garap PLTP Sumut," tandasnya.*


Read more: http://www.atjehcyber.net/2013/04/indonesia-beri-izin-perusahaan-israel.html#ixzz2RH0sywSv

No comments: