Wednesday, 3 April 2013

KORUPSI KELUARGA PRESIDEN SIPRUS

Biji busuk menghasilkan buah yang busuk. Mungkin itulah ungkapan yang tepat bagi Presiden Siprus Nicos Anastasiades. Akibat kebijakan korupnya sebagai komprador asing, rakyat Siprus harus menanggung beban berat berupa perampasan dana tabungan masyarakat di bank-bank demi membayar dana talangan bagi bank-bank bobrok. Kini telah terungkap bahwa Nicos Anastasiades berasal dari keluarga yang korup.

Pada saat bank sentral Siprus tengah menjalankan kebijakan merampas dana masyarakat hingga 60% dari semua deposito yang bernilai di atas 100.000 euro (sekitar Rp 1,25 miliar) sesuai skenario pemberian talangan bagi perbankan Siprus oleh Uni Eropa, sebuah perusahaan milik keluarga presiden diketahui telah memindahkan jutaan euro keluar negeri hanya beberapa hari sebelum kebijakan tersebut diumumkan.

Menurut laporan media lokal Haravgi, perusahaan bernama A. Loutsios & Sons Ltd. yang dimiliki oleh menantu sang presiden, menarik simpanan pada Laiki Bank pada tgl 12 dan 13 Maret lalu senilai 21 juta euro. Penarikan tersebut secara efektif menghindarkan simpanan tersebut terhindar dari kebijakan perampasan yang dilakukan pemerintah.

Proses penarikan dana sebesar itu berakhir hanya 3 hari sebelum dewan menteri keuangan Uni Eropa setuju pemberitan talangan senilai 10 miliar euro kepada Siprus untuk "menyelamatkan" perekonomian Siprus. Sebagain konsekuensi kebijakan tersebut bank sentral Siprus diwajibkan untuk merampas semua rekening  simpanan masyarakat yang nilainya di atas 100.000 euro sebesar 60%.


Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa uang yang ditarik oleh A. Loutsios & Sons Ltd. selanjutnya ditransfer ke rekening di Inggris.

Berdasarkan kesepakatan antara pemerintah Siprus, Uni Eropa dan IMF pada tgl 25 Maret lalu, Siprus bisa mendapatkan dana talangan jika bisa menghimpun dana domestik senilai 5.8 miliar euro ($ 7.4 miliar). Untuk memenuhi ketentuan tersebut Bank of Cyprus menetapkan untuk merampas dana-dana simpanan nasabah-nasabah besar senilai di atas 100.000 euro. Untuk mengelabuhi masyarakat pemerintah menjanjikan imbalan berupa saham di Bank Laiki untuk semua nasabah yang dirampas assetnya.


REF:
"Cypriot president’s family involved in financial scandal: Report"; Press TV; 1 April 2013

No comments: