Friday, 7 June 2013

HIZBOLLAH: KEMENANGAN QUSAYR PUKULAN BAGI ZIONIS-TAKFIRI

Hizbollah menyebut kemenangan di medan perang al Qusayr merupakan pukulan bagi agenda bersama Amerika-Israel-Takfiri. Hizbollah juga menyebut langkah-langkah untuk menghancurkan Syria sebagai pendukung "Perlawanan" atas Israel sebagai ilusi yang pasti gagal.

"Mundurnya para pemberontak di al-Qusayr merupakan pukulan telak bagi skema Amerika, Israel dan orang-orang Takfiri,” kata deputi sekjen Hizbollah Sheikh Qassem usai bertemu presiden partai Syrian Social National Party (SSNP) Toufiq Mhanna di Lebanon, Rabu (5/6). SSNP merupakan salah satu sekutu Hizbollah dalam blok "perlawanan" di Lebanon yang anti-Israel/Amerika.

Menurut Sheikh Qassem pertempuran di Syria saat ini hanya memiliki satu tujuan, yaitu menghadapi Israel dan antek-anteknya, dan sikap Hizbollah adalah berdasarkan keyakinan ini.

"Hari ini telah terbukti bahwa bertaruh pada kejatuhan Syria yang merupakan pendukung "pelawanan" merupakan ilusi dan kegagalan, juga pilihan politik untuk membela kepentingan Amerika-Israel," tambah Sheikh Qassem.

Dalam kesempatan tersebut Sheikh Qassem menyerukan penyelesaian politik di Syria dan menolak kekuatan asing untuk merampas wilayah-wilayah Arab dan mendukung negara zionis.

Milisi-milisi Hizbollah bersama tentara Syria melakukan operasi militer pembebasan al Qusayr sejak tgl 19 Mei lalu yang berakhir dengan keberhasilan mengusir pemberontak dari wilayah strategis tersebut. Sebagian pengamat militer menganggap kemenangan di Al Qusayr merupakan langkah yang signifikan untuk memenangkan pertempuran di seluruh wilayah Syria.


LEBANON DUKUNG HIZBOLLAH


Meski secara resmi Lebanon mengambil kebijakan politik yang netral dan menjauhkan diri dari konflik Syria, hal tersebut tidak bisa mencegah menlu Lebanon Adnan Mansour untuk menyatakan dukungannya terhadap Hizbollah di tengah-tengah kecaman lawan-lawan politiknya di Lebanon maupun di dunia internasional atas keterlibatan Hizbollah dalam perang di Syria, termasuk ancaman Uni Eropa memasukkan Hizbollah dalam daftar teroris.

Menyebut upaya Uni Eropa sebagai "pemerasan politik", Adnan Mansour menganggap Hizbollah sebagai bagian integral Lebanon dalam melawan Israel.

Pernyataan Mansour juga sebagai tanggapan atas pernyataan organisasi negara-negara Teluk (Persian Gulf Cooperation Council (PGCC)) yang mengecam keterlibatan Hezbollah di al Qusayr.

Mansour bersikukuh bahwa keterlibatan Hezbollah di Syria tidak bertentangan dengan sikap politik resmi Lebanon atas Syria. Apa yang dilakukan Hizbollah, menurut Mansour, adalah untuk melindungi Lebanon dari "rembesan" konflik Syria.

Bulan lalu Inggris dan Perancis mendesak Uni Eropa untuk memasukkan Hizbollah dalam daftar organisasi teroris. Namun setelah melalui pembahasan alot, usulan tersebut ditolak. Para pengamat politik menganggap upaya tersebut adalah untuk melemahkan kekuatan gerakan "Perlawanan" terhadap kekuatan zionisme.

Dukungan terhadap Hizbollah juga disuarakan oleh anggota parlemen Mohammad Raad. Pimpinan kelompok blok politik "Perlawanan" ini mengatakan hari Selasa (4/6) bahwa pendudukan al Qusayr oleh pemberontak Syria merupakan upaya "menikam punggung blok Perlawanan Lebanon".

"Hal yang membuat kuat "Perlawanan" adalah harmoni di antara semua kekuatan politik yang telah memilih jalan perjuangan, dan hal inilah yang telah membuat terganggu kelompok lain di negeri ini yang sebaliknya telah berusaha untuk menimbulkan perpecahan demi meraih tujuan mereka," kata Raad kepada media massa dalam satu upacara yang diadakan untuk menyambut kemenangan Hizbollah.

Raad menekankan bahwa Hezbollah selalu siap untuk mempertahankan Lebanon melawan zionisme termasuk kelompok-kelompok "takfiri", termasuk di medan perang al Qusayr.

"Senjata kami masih terarah pada Israel, namun musuh telah menciptakan front pertempuran baru di belakang kita, dekat dengan Lembah Bekaa dan Utara Lebanon kita, dengan maksud menikam punggung kita dari belakang menggunakan kelompok-kelompok takfiri melalui konspirasi dengan negara-negara minyak yang tidak mengenal demokrasi," kata Raad.

"Hezbollah tidak campur tangan di Syria, kami hanya melakukan intervensi di Lebanon untuk mempertahankan Lebanon dan perjuangannya serta melindungi negeri ini," tambahnya.

"Kami hanya mengarahkan senjata kami pada sasaran-sasaran yang kami percaya menjadi sekutu zionisme, karena senjata kita hanya menembak pada mereka yang bersekutu dan berkonspirasi dengan zionis," kata Raad lagi.



REF:
"Hezbollah: Victory of Qusayr Severe Blow to US-Israeli-Takfiri Scheme"; almanar.com.lb; 5 Juni 2013
"Lebanese FM voices support for Hezbollah"; Press TV; 5 Juni 2013
"MP Raad: Qusayr Gunmen Want to Stab Resistance in Back"; almanar.com.lb; 4 Juni 2013

1 comment:

Unknown said...

Mbah jenggot, jangan lupa mengerjakan PR nomor 2 dengan judul : Merebut kembali dataran tinggi Golan ........